dc.description.abstract | Keanekaragaman suku bangsa dapat melahirkan berbagai macam kebudayaan. Salah satu jenis kebudayaan ialah mitos. Mitos merupakan cerita tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, serta mengandung arti mendalam yang dilakukan dengan cara gaib. Salah satu contohnya ialah mitos yang berasal dari daerah Banyuwangi. Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak kebudayaan. Salah satu kebudayaan yang masih tersimpan yaitu mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan kecamatan Glagah kabupaten Banyuwangi. Cerita ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui narasi mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan, nilai budaya yang berkaitan dengan mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan, fungsi mitos dalam kaitannya dengan mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan bagi masyarakat Banyuwangi, dan pemanfaatan mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi cerita rakyat jenjang SMA kelas X. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dan jenis penelitian etnografi. Deskripsi pada penelitian ini berupa kata-kata, ucapan, dan kalimat mengenai cerita mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan, nilai budaya yang berkaitan dengan mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan, fungsi mitos dalam kaitannya dengan mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan bagi masyarakat, dan pemanfaatan mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi cerita rakyat jenjang SMA kelas X. Penelitian dilakukan di desa Bakungan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Sumber data dari penelitian ini adalah sesepuh dari desa Bakungan dan masyarakat sekitar desa Bakungan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan vertifikasi temuan. Pada mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan, terdapat satu versi cerita utuh. Inti cerita tersebut, yaitu (1) harus mengadakan kesenian roh halus (tari seblang) setiap tahunnya, (2) kesenian roh halus (tari seblang) sebagai gambaran dari selametan bersih desa, (3) rasa ucap syukur terhadap hasil panen dan permohonan agar dihindarkan dari segala mara bahaya. Mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan ini membawa pengaruh dan keyakinan tersendiri khususnya bagi masyarakat desa Bakungan. Pengaruh-pengaruh tersebut adalah keyakinan masyarakat desa Bakungan mengenai cerita asal-usul tari “seblang” dan sikap masyarakat Bakungan yang menyakralkan tari seblang (kesenian roh halus) karena kesenian ini harus ada dan dilaksanakan dalam setiap tahunnya. Cerita tersebut mengandung nilai budaya yang berkaitan dengan cerita mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan, seperti nilai kesyukuran, nilai musyawarah, nilai gotong royong, nilai saling menghargai, nilai keikhlasan, nilai keteguhan hati, nilai tanggung jawab, dan nilai kepemimpinan sosial. Fungsi mitos dalam kaitannya dengan mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan bagi masyarakat yaitu, memberi kesadaran masyarakat desa Bakungan terhadap adanya kekuatan gaib penunggu pohon “NOGO SARI”, memberikan arahan dan harapan bagi masyarakat untuk kesejahteraan hidup, dan memberikan pengetahuan tentang roh penjaga desa Bakungan. Mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi cerita rakyat jenjang SMA kelas X, seperti mengindentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengar. Saran yang diberikan, pertama bagi calon guru bahasa dan sastra Indonesia, dapat menggunakan cerita mitos asal-usul tari “seblang” di desa Bakungan sebagai salah satu alternatif materi pembelajaran apresiasi cerita rakyat jenjang SMA kelas X. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk melakukan penelitian ini lebih mendalam dengan mengkaji hal-hal yang belum diteliti pada penelitian ini, seperti mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam tembang tari “seblang” di desa Bakungan. Bagi masyarakat, hendaknya tetap melestarikan tari seblang karena ini merupakan salah satu budaya kesenian roh halus yang harus dilaksanakan setiap tahunnya di kabupaten Banyuwangi. | en_US |