| dc.description.abstract | Berdasarkan  hasil  observasi  dan  wawancara  awal  pada  bulan  April  2011 
dengan guru fisika MTs. Negeri Jember I ditemukan bahwa aktivitas belajar fisika 
masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa yang cenderung 
pasif  dan  kurang  memperhatikan  guru.  Aktivitas  siswa  dari  36  siswa  hanya  20 
siswa yang aktif menyimak penjelasan guru, hanya 13 siswa yang aktif bertanya, 
18  siswa  yang  menjawab  pertanyaan,  dan  25  siswa  yang  mengerjakan  LKS. 
Selain itu, ketuntasan hasil belajar fisika kelas VIII B juga masih rendah. Hal ini 
ditunjukkan berdasarkan data nilai pos test kelas VIII B diperoleh bahwa dari 36 
siswa,  sebanyak  8  siswa  yang  dinyatakan  tuntas  belajar,  sedangkan  28  siswa 
dinyatakan tidak tuntas belajar mengingat KKM yang harus ditempuh siswa agar 
dapat dikatakan tuntas dalam pembelajaran yaitu minimal memperoleh nilai ≥ 70. 
Rendahnya ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII B menunjukkan siswa kurang 
menguasai konsep fisika. 
Dari  hasil  identifikasi  masalah  tersebut  di  atas,  maka  perlu  dilakukan 
penelitian  tindakan  kelas  dengan  penggunan  model  inkuiri  disertai  media 
pembelajaran  video  untuk  meningkatkan  aktivitas  belajar  dan  ketuntasan  hasil 
belajar fisika siswa kelas VIII-B MTs. Negeri Jember I. Tujuan dari penelitian ini 
adalah:  (1)  Untuk  mendeskripsikan  peningkatan  aktivitas  belajar  siswa  melalui 
model inkuiri  disertai  media  pembelajaran  video  pada  kelas  VIII  B  MTs.  Negeri 
Jember  I;  (2)  Untuk  mendeskripsikan  peningkatan  ketuntasan  hasil  belajar  fisika melalui model inkuiri disertai media pembelajaran video pada kelas VIII B MTs. 
Negeri Jember I.  
Penelitian  ini  dilakukan  di  Kelas  VIII  B  MTs.  Negeri  Jember  I.  Jenis 
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data 
dalam  penelitian  ini  adalah  observasi,  wawancara,  post-test  dan  dokumentasi.  
Teknik  Analisis  data  menggunakan  analisis  statistik  deskriptif.  Persentase 
aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa 
antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar 
digunakan  untuk  mengetahui  peningkatan  ketuntasan  hasil  belajar  siswa  antara 
pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. 
Berdasarkan  hasil  analisis  kegiatan  observasi  didapatkan  bahwa  pada 
siklus  I  besarnya  persentase  aktivitas  belajar  siswa  secara  klasikal  mengalami 
peningkatan  dengan  besarnya  persentase  aktivitas  belajar  siswa  67,35%  dan 
termasuk dalam  kategori aktif. Pada siklus 2 besarnya persentase secara klasikal 
aktivitas  belajar  siswa  secara  individu  meningkat  menjadi  81,24%  dan  termasuk 
dalam  kategori  sangat  aktif.  Dengan  demikian  aktivitas  belajar  siswa  secara 
keseluruhan  pada  siklus  1  dan  siklus  2  dapat  dinyatakan  telah  mengalami 
peningkatan  dibandingkan  dengan  sebelum  adanya  tindakan.  Persentase 
ketuntasan  hasil  belajar  juga  mengalami  peningkatan.  Pada  siklus  1  besarnya 
presentase  ketuntasan  hasil  belajar  menjadi  58,33%  dan  pada  siklus  2  sebesar 
86,5%. 
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian 
ini  adalah  :  (1)  model  inkuiri  disertai  media  pembelajaran  video  dapat 
meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa pada kelas VIII B MTs. Negeri Jember 
I  semester  genap  tahun  ajaran  2011/2012  dengan    peningkatan  pada  kategori 
sangat  aktif;  (2)  model  inkuiri  disertai  media  pembelajaran  video  dapat 
meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa pada kelas VIII B MTs. Negeri Jember 
I semester genap tahun ajaran 2011/2012 dengan  peningkatan pada kategori baik. | en_US |