POTENSI MINYAK IKAN LEMURU (Sardinella longiceps) TERHADAP JUMLAH KONDROSIT KARTILAGO SENDI TEMPOROMANDIBULA TIKUS YANG MENGALAMI OSTEOARTRITIS
Abstract
Osteoartritis terjadi dengan adanya pembentukan prostaglandin E2 (PGE2) dan
tromboksan A2 (TxA2) melalui metabolisme asam arakidonat (AA) pada jalur
siklooksigenase (COX). Pembentukan prostaglandin dan tromboksan ini dapat
memicu produksi sitokin proinflamasi seperti IL-1, TNF-α, IL-6 dan NO yang dapat
mendegradasi matriks ekstraseluler kartilago dan memicu apoptosis kondrosit.
Kondrosit merupakan komponen seluler utama pada kartilago dan berperan dalam
mensintesis kolagen dan matriks lainnya seperti glikoprotein dan proteoglikan dalam
jumlah yang bervariasi. Terapi dengan obat-obatan NSAID, seperti piroksikam dalam
waktu lama terbukti dapat menimbulkan efek samping pada gastrointestinal, sehingga
banyak digunakan bahan alami seperi minyak ikan lemuru (Sardinella longiceps)
untuk meminimalisir efek samping tersebut.
Penelitian eksperimental laboratoris pada tikus Sprague dawley jantan ini
menggunakan rancangan the post-test only control group. Sampel berjumlah 36 ekor,
berat 200-339 gram, dan sehat. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan.
Induksi osteoartritis dilakukan dengan menginjeksikan Complete Freund’s Adjuvant
(CFA) secara intraartikular sendi temporomandibula tikus sebelah kanan. Empat
minggu setelah injeksi CFA, tikus pada kelompok kontrol negatif dilakukan
pemberian salin, pada kelompok kontrol positif dilakukan pemberian piroksikam dan
pada kelompok perlakuan dilakukan pemberian minyak ikan lemuru. Tikus dari
masing-masing kelompok dieuthanasi pada hari ke 7, 14, dan 21 secara inhalasi
viii
dengan klorofom dan dilanjutkan dengan pemrosesan jaringan menggunakan alkohol
dan xylol. Pembuatan preparat histologis dilakukan dengan metode blok paraffin dan
kemudian dilakukan penyayatan jaringan menggunakan mikrotom dengan ketebalan
5 μm. Pengecatan jaringan dilakukan dengan menggunakan Hematoxylin Eosin (HE).
Perhitungan jumlah kondrosit dilakukan pada zona matur dengan menggunakan
mikroskop cahaya dan graticulae dengan perbesaran 400X pada tiga lapang pandang
yaitu bagian kiri, tengah, dan kanan katilago kondilus. Data yang diperoleh kemudian
ditabulasi dan dianalisis dengan stastistik parametrik One-Way ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan jumlah kondrosit yang
bermakna (p<0,05) pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok
kontrol negatif maupun positif pada hari ke 14 dan 21, namun terdapat perbedaan
yang tidak bermakna (p>0,05) antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol
positif dan kelompok perlakuan pada hari ke-7. Jumlah kondrosit pada kelompok
kontrol negatif meningkat pada hari ke-14 dan kemudian menurun pada hari ke-21
dibandingkan dengan hari ke-7. Pada kelompok kontrol positif, jumlah kondrosit
mengalami penurunan pada hari ke-14 dan hari ke-21 dibandingkan dengan hari ke-7.
Sedangkan jumlah kondrosit pada kelompok perlakuan meningkat pada hari ke-14
dan 21dibandingkan dengan hari ke-7.
Peningkatan jumlah kondrosit diduga karena kandungan EPA dan DHA pada
minyak ikan lemuru bersifat anti inflamasi sehingga produksi sitokin proinflamasi
dalam mendegradasi matriks ekstraseluler menurun. EPA minyak ikan juga dapat
menghambat stres oksidatif oleh karena produksi NO yang berlebih sehingga
apoptosis kondrosit terhambat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu minyak ikan
lemuru (Sardinella longiceps) dapat menghambat inflamasi sama seperti piroksikam
dan kemungkinan dipertimbangkan dapat meningkatkan proliferasi sel kondrosit
kartilago sendi temporomandibula tikus yang mengalami osteoartritis.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]