dc.description.abstract | Bioactive glass nano silica dengan ukuran nano partikel (20-500 nm) sudah
mulai dikembangkan di bidang kedokteran gigi dikarenakan bahan tersebut mampu
membentuk hidroksiapatit lebih cepat dibandingkan ukuran mikro, bersifat antibakteri
dan mampu meremineralisasi jaringan dentin. Salah satu penggunaan bioactive glass
nano silica di bidang kedokteran gigi adalah sebagai bahan tambahan glass ionomer.
Glass ionomer yang ditambahkan bioactive glass untuk restorasi gigi harus memiliki
sifat fisik yang baik. Sifat fisik suatu bahan restorasi dapat dipengaruhi oleh sifat
daya serap dan kehilangan berat. Semakin kecil sifat daya serap dan kehilangan berat
maka semakin baik sifat fisik bahan restorasi tersebut.
Salah satu komposisi dari bioactive glass adalah silika, dimana salah satu
sumber silika adalah tanaman tebu. Abu ampas tebu masih memiliki kandungan SiO2
71% sehingga abu ampas tebu berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bioactive glass nano silica. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat daya serap
dan kehilangan berat bahan glass ionomer yang ditambahkan 0,04 wt% bioactive
glass nano silica dari abu ampas tebu pada setting awal (5 menit) dan setting
sempurna (24 jam) pada saliva buatan selama 7x24 jam.
Penelitian dilaksanakan di Lab. Biosain Politeknik Negeri Jember. Penelitian
menggunakan 16 keping sampel. Sampel dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang
terdiri dari kelompok (GI5) yaitu glass ionomer yang direndam pada setting awal (5
menit), (GI24) yaitu glass ionomer yang direndam pada setting sempurna (24 jam),
(GIBAG5) yaitu glass ionomer ditambah 0,04 wt% bioactive glass nano silica dari
abu ampas tebu yang direndam pada setting awal (5 menit) dan (GIBAG24) yaitu
glass ionomer ditambah 0,04 wt% bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu
viii
viii
yang direndam pada setting sempurna (24 jam) dimana masing-masing kelompok
terdiri dari 4 kepingan sampel.
Analisa statistik yang digunakan adalah two way anova. Hasil two way anova
kelompok bahan menunjukkan signifikansi p<0,005 yang berarti kelompok kontrol
menggunakan bahan glass ionomer dengan kelompok perlakuan menggunakan bahan
glass ionomer yang ditambahkan 0,04 wt% bahan bioactive glass nano silica dari abu
ampas tebu memiliki rata-rata sifat daya serap dan kehilangan berat yang berbeda.
Hasil uji two way anova kelompok waktu menunjukkan signifikansi p<0,005 yang
berarti kelompok yang direndam pada saliva buatan saat setting awal (5 menit)
dengan kelompok yang direndam pada saliva buatan saat setting sempurna (24 jam)
memiliki rata-rata sifat daya serap dan kehilangan berat yang berbeda.
Penambahan 0,04 wt% bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu pada
bubuk glass ionomer dapat menurunkan sifat daya serap dan kehilangan berat bahan
restorasi (Soanca, 2011). Teori ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang
didapatkan karena terdapat ikatan yang lemah antara bioactive glass dengan matriks
glass ionomer menyebabkan larutnya bioactive glass pada saliva dan menyebabkan
terjadinya mikroporus pada bahan sehingga menyebabkan saliva masuk ke dalam
mikroporus menyebabkan terjadinya sifat daya serap dan kehilangan (Abbasi, 2012).
Perendaman pada setting sempurna (24 jam) menyebabkan semakin kecil sifat
daya serap dan kehilangan berat bahan restorasi (Soanca, 2011). Hal ini dikarenakan
pada saat 5 menit pengerasan glass ionomer terjadi fase hidrogel dimana ion kalsium
yang bereaksi dengan rantai polyacid polianionik membentuk kalsium poliakrilat
yang mudah larut dalam cairan sedangkan pada saat setting sempurna (24 jam) terjadi
fase gel polysalt dimana matriks yang terbentuk menjadi mature ketika ion
alumunium terikat ke dalam campuran semen membentuk alumino poliakrilat yang
lebih kaku dan tahan dari kelarutan ketika berkontak dengan cairan. Hal ini
menyebabkan pembentukan mikroporus dari bahan tersebut akan semakin kecil dan
menyebabkan sifat daya serap bahan akan lebih kecil (Albers, 2002). | en_US |