DAYA ANTIFEEDANT SENYAWA α-ASARONE DAN BUBUK RIMPANG DRINGO (Acorus calamus L.) TERHADAP Hypothenemus hampei (Ferr.)
Abstract
Rimpang dringo mengandung senyawa aktif asarone sebesar 83%, 5%
kalamenol, 4% kalamin, 1% kalameon, 1% metil eugenol dan 0.3% eugenol.
Asarone (2,4,5-trimethoxypropenyl-benzenes) merupakan komponen terbesar yang terkandung dalam rimpang dringo. Asarone memiliki 2 isomer yaitu: βasarone bersifat toksik dan α-asarone berisfat antifeedant. Senyawa antifeedant
merupakan suatu zat yang apabila diberikan akan menghambat aktivitas makan serangga uji. Potensi senyawa aktif α-asarone dan bubuk rimpang A.calamus
yang bersifat antifeedant sangat baik diaplikasikan sebagai pengendali serangga
yang merugikan manusia, salah satunya adalah Hypothenemus hampei (Ferr).
H. hampei merupakan serangga penggerek buah kopi yang menyebabkan
penurunan jumlah produksi dan mutu kopi. Hal ini disebabkan karena aktivitas H.
hampei yang menggerek buah kopi. H. hampei dapat menyerang buah kopi tua
ataupun yang masih muda. Buah kopi muda di gerek H. hampei untuk kebutuhan
nutrisi. Sementara buah kopi tua dipilih H. hampei untuk peletakan telur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antifeedant senyawa α-asarone
dan bubuk rimpang dringo (Acorus calamus L.) terhadap Hypothenemus hampei. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2016. Tempat penelitian di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Uji αasarone dilakukan tanpa ulangan dengan 1 konsentrasi, sementara itu untuk bubuk A. calamus menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5
perlakuan dengan tingkatan konsentrasi yang berbeda, yaitu 0 gram; 0.01 gram;
0.05 gram; 1 gram dan 2 gram, dengan ulangan sebanyak 4 kali untuk setiap
konsentrasi.Hasil menunujukkan bahwa pemberian senyawa α-asarone mampu
menurunkan aktivitas H. hampei sebanyak 50%. Aplikasi bubuk rimpang dringo
(A. calamus) menyebabkan penurunan aktivitas makan H. hampei pada
konsentrasi 0.01 gram/50 gra biji kopi dan 0.05 gram/50 gram biji kopi, sementara
itu pada konsentrasi 1 gram/50 biji kopi dan 2 gram/50 biji kopi tidak terjadi
aktivitas menggerek yang dilakukan H. hampe