ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT SUKU MADURA DI KECAMATAN GAPURA KABUPATEN SUMENEP MADURA
Abstract
Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, maupun campuran dari bahan tersebut. Masyarakat di Indonesia masih banyak yang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional. Begitu halnya di Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Madura yang sampai sekarang masyarakat masih memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional. Maka penelitian ini penting dilakukan untuk menginventarisasi jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, penyakit yang bisa diobati, bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan, cara memanfaatkan tumbuhan, dan sumber perolehan tumbuhan oleh masyarakat di Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Madura. Penelitian ini dilakukan di Desa Baban, Desa Panagan, Desa Gapura Timur, dan Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Madura dengan jumlah responden 80 orang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive Sampling dan Snowball Sampling dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara semi-structured menggunakan tipe pertanyaan open-ended. Analisis data dengan analisis Index Cultural Significance (ICS). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Terinventarisasi sebanyak 100 jenis tumbuhan dari 49 famili yang digunakan sebagai bahan pembuatan obat tradisional. Tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Madura dari golongan suku Zingiberaceae yaitu kunyit, lengkuas, kunci, temulawak, dan kencur. Sedangkan organ yang digunakan adalah daun sebesar 34% dan rimpang 22%. Sedangkan bagian tumbuhan yang lain sebesar ≤ 15%. Masyarakat mendapat tumbuhan dengan cara membudidaya sebesar 39%, tumbuhan liar 49%, dan tumbuhan yang diperoleh dari membeli yaitu sebesar 12%. Penyakit yang bisa diobati meliputi asma, panas dalam, sariawan, sakit tulang, tumor, kanker, TBC, darah tinggi, kencing manis, kolesterol, pegalinu, batuk, ginjal, amandel, keputihan, radang mata, prostat, jantung koroner, kembung, maag, rematik, hepatitis, dan liver. Beradsarkan hasil nilai Index Cultural Significance tertinggi diperoleh Sirih yang memiliki 11 kegunaan. Kunyit merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ICS tertinggi kedua yang memiliki 9 kegunaan. Pepaya merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ICS tertinggi ketiga. Sedangkan tumbuhan yang lain memiliki ≤ 3 kegunaan.