ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. Sejahtera Usaha Bersama Unit Jember Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember)
Date
2017-03-14Author
Anita Dewi Prahastuti Sujoso
Ragil Ismi Hartanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah kecelakaan kerja
terbanyak di Indonesia, dengan angka kecelakaan kerja sebanyak 6.304 kasus pada
tahun 2014. Kabupaten Jember, salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Timur, memiliki tren angka kecelakaan kerja yang cenderung meningkat setiap
tahunnya. PT. SUB Unit Jember merupakan salah satu industri kayu lapis yang
terletak di Desa Gambirono Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. PT. SUB
Unit Jember memproduksi bahan baku pembuatan kayu lapis, yang disebut dengan
veneer. Industri ini, seperti industri-industri yang lain, tak lepas dari risiko
kecelakaan kerja.
Proses produksi veneer pada PT. SUB Unit Jember diawali dari log supply,
rotary, press dryer, repair core, grading dan packing. Hasil studi pendahuluan
menunjukkan bahwa kecelakaan kerja sering terjadi pada area rotary, press dryer
dan repair core. Risiko kecelakaan kerja di tiga area tersebut di antaranya adalah
tergores saat membawa atau mengganti pisau rotary, terpotong pisau hand clipper,
kepala terkena pecahan kayu, terjepit atau tergores sambungan roll and belt
conveyor, baju atau anggota tubuh tersangkut dan tertarik masuk mesin, tertimpa tumpukan kayu log yang roboh, kontak dengan alat press dryer yang masih panas,
percikan partikel mengenai mata pekerja, jari pekerja tanpa sengaja terjepit plat
press dryer, tangan tergores pisau cutter, dan terserempet, tertabrak atau terlindas
forklift.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Data primer dalam penelitian adalah data aktivitas kerja, sumber risiko,
risiko, konsekuensi, penilaian risiko, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko. Pada proses setelah penilaian risiko dilakukan analisis menggunakan Fault Tree Analysis
untuk mengetahui penyebab dasar terjadinya suatu risiko.
Hasil penelitian menunjukkan PT SUB. Unit Jember memiliki lima tahapan
proses produksi veneer, dengan area berisiko kecelakaan kerja tertinggi, di
antaranya adalah area rotary, press dryer, dan repair core. Proses identifikasi risiko
menemukan tujuh belas risiko di area rotary, enam risiko di area press dryer, lima
risiko di area core setting, dan satu risiko lalu lintas area produksi. Tingkat
kemungkinan risiko tertinggi berada pada kategori almost certain (A), sedangkan
tingkat keparahan tertinggi berada pada kategori major (4). Peringkat risiko
menunjukkan bahwa pada moderate risk terdapat lima risiko, sedangkan pada high
risk terdapat tujuh risiko. Fault Tree Analysis menemukan bahwa penyebab dasar risiko-risiko
tersebut mayoritas terjadi karena perilaku tidak aman pekerja, seperti kurang hatihati,
kurang
pengalaman,
kelelahan
dan
mengantuk,
tidak
mematuhi
SOP,
kurang
koordinasi
saat
mengoperasikan mesin, enggan menggunakan alat pengaman dan
Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan, selebihnya dari kerusakan mesin
atau bahan yang digunakan. Evaluasi risiko menunjukkan bahwa semua risiko
berada pada kategori Tolerable (ALARP). Pengendalian risiko dilakukan dengan
enginering control, seperti memasang alat pelindung mata pisau ketika mesin
diperbaiki, administratif seperti mematuhi SOP yang berlaku, dan menggunakan
APD yang telah disediakan perusahaan.
Hasil penelitian diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memberikan
edukasi dan peringatan pada pekerja mengenai risiko-risiko spesifik yang dapat
terjadi di area rotary, press dryer, repair core, dan lalu lintas area produksi, serta
sebagai bahan pertimbangan untuk pengendalian risiko yang sedang direncanakan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]