HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN MENJAHIT DENGAN KREATIVITAS PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) ISTI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2016
Abstract
Seiring perkembangan zaman, laju pertumbuhan teknologi informasi
berkembang dengan cepat dan harus diimbangi melalui pendidikan. Minimnya
keterampilan yang didapatkan dalam pendidikan formal membuat masyarakat
memilih jalan lain yaitu pendidikan nonformal seperti pelatihan. Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP) ISTI hadir untuk memberikan pelatihan berupa pelatihan menjahit
kreatif. Tujuan LKP ISTI adalah untuk menciptakan generasi penjahit yang lebih
“kreatif”, misalnya penjahit yang dapat membuat segala produk jahitan original atau
inovatif dari yang sudah ada dan tidak hanya membuat pakaian atau busana saja. Dari
penjelasan tersebut diperoleh rumusan masalah adakah hubungan antara pelatihan
menjahit dengan kreativitas peserta pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan
(LKP) ISTI Kabupaten Jember Tahun 2016?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Hubungan antara Pelatihan Menjahit dengan Kreativitas Peserta
Pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) ISTI Kabupaten Jember Tahun
2016. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat dijadikan masukan secara
teoritis dan praktis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional dan menggunakan rumus tata jenjang. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunkan metode angket dan dokumentasi dengan cara terjun
langsung ke tempat penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya dengan teknik
purposive area yaitu di Jl. Piere Tendean No. 14 Sumbersari Kabupaten Jember.
Sumber data penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu peserta pelatihan menjahit yang berjumlah 20 responden. Sedangkan data sekunder
adalah dokumentasi dan kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan hasil hubungan antara pelatihan menjahit dengan
kreativitas peserta pelatihan diperoleh senilai r hitung sebesar 0,769. Nilai tersebut
lebih besar dari r tabel sebesar 0,450 (dengan N=20 dan taraf kepercayaan 95%) atau
jika dipresentasikan sebesar 59,1%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
sebesar 41,9%. Sedangkan hasil hubungan antar indikator pengetahuan dengan
pribadi (person) sebesar 0,723 atau 52,2%. Hasil hubungan antara pengetahuan
dengan proses (process) adalah sebesar 0,587 atau 34,4%. Hasil hubungan antara
pengetahuan dengan pendorong (press) adalah sebesar 0,573 atau 32,8%. Hasil
hubungan antara pengetahuan dengan produk (product) adalah sebesar 0,735 atau
54,0%. Hasil hubungan antara keterampilan dengan pribadi (person) adalah sebesar
0,553 atau 30,5%. Hasil hubungan antara keterampilan dengan proses (process)
adalah sebesar 0,706 atau 49,8%. Hasil hubungan antara keterampilan dengan
pendorong (press) adalah sebesar 0,597 atau 35,6%. Hasil hubungan antara
keterampilan dengan produk (product) adalah sebesar 0,616 atau 37,9%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pelatihan menjahit
dengan kreativitas peserta pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) ISTI
Kabupaten Jember. Hal ini berarti bahwa Ha yang berbunyi, ada hubungan antara pelatihan menjahit dengan kreativitas peserta pelatihan menjahit di LKP ISTI
Kabupaten Jember diterima, dan Ho yang berbunyi tidak ada hubungan antara
pelatihan menjahit dengan kreativitas peserta pelatihan menjahit di LKP ISTI
Kabupaten Jember ditolak. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti bagi pengelola
LKP ISTI diharapkan bisa tetap menjaga dan menjalankan visi misi lembaga yaitu
melalui pendidikan dan keterampilan kita berantas kebodohan dan pengangguran,
sehingga para lulusan dari LKP ISTI Jember benar-benar bisa meningkatkan
kreativitas dan kualitas kesejahteraan hidupnya setelah mengikuti pelatihan menjahit.