dc.description.abstract | Penyimpanan suatu data pada saat ini tidak lagi dalam bentuk dokumendokumen
yang dicetak, melainkan disimpan dalam bentuk sebuah data yang
disimpan di dalam komputer maupun ponsel. Untuk melindungi data tersebut dari
pihak yang tidak berwenang, dibutuhkan suatu perlindungan.
Kriptografi merupakan suatu sistem atau metode untuk mengamankan dan
melindungi suatu data digital. Kriptografi adalah ilmu untuk menjaga kerahasiaan
data dengan cara mengubahnya menjadi bentuk yang tidak lagi dipahami
maknanya. Salah satu algoritma kriptografi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Simplified-Data Encryption Standard (S-DES). Namun, untuk melindungi
suatu data yang besar seperti citra, algoritma S-DES tidaklah aman karena
algoritma ini menggunakan kunci yang relatif pendek dan juga dapat dideteksi
menggunakan frekuensi analisis. Untuk mengatasi kelemahan ini, maka akan
dilakukan suatu pemodifikasian sebelum kemudian dienkripsi lebih lanjut dengan
menggunakan algoritma DNA-Vigenere Cipher. Kriptografi DNA merupakan hal
yang masih baru dalam perlindungan data. Metode ini menggunakan basa
nitrogen dari DNA yang merupakan suatu materi genetik dari makhluk hidup
sebagai proses enkripsinya. Penggabungan antara kriptografi DNA dengan
Vigenere Cipher mampu memberikan keamanan yang baik (Najaftorkaman dan
Kazazi, 2015).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berupa citra
berwarna (citra RGB) yang digunakan sebagai plain image. Citra tersebut
kemudian akan dienkripsi menggunakan algoritma S-DES. Setelah itu akan
dilakukan pemodifikasian derajat keabuannya sebelum dienkripsi lebih lanjut
menggunakan DNA-Vigenere Cipher. Hasil dari operasi ini akan dihasilkan sebuah cipher image yang tidak lagi mengandung informasi dari plain image yang
ada.
Analisis keamanan dari algoritma yang diajukan menunjukkan bahwa
algoritma aman dari serangan frekuensi analisis, memiliki kunci yang sensitif,
serta memiliki nilai tambah keamanan karena terdapat pemodifikasian derajat
keabuan. | en_US |