PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN BALB/C YANG DIPAPAR ASAP ROKOK
Abstract
Penelitian dilakukan menggunakan jenis penelitian true experimental
laboratories dan rancangan penelitian post test only-control group design dengan
mencit sebagai subjek penelitian. Dua puluh empat ekor mencit jantan Balb-c
dibagi dalam 6 kelompok yaitu kelompok normal (KN), kontrol negatif (K(-)),
kontrol positif (K(+)), perlakuan dosis I (K1), perlakuan dosis II (K2), dan
perlakuan dosis III (K3). Setiap hari, empat ekor mencit dalam tiap kelompok
ditempatkan pada smoking chamber dan dipapar asap rokok satu batang/hari
melalui smoking pump. Tiga puluh menit setelah pemaparan, K(-) diberikan
akuades, K(+) diberikan vitamin C 60 mg/kgBB, K1 diberikan sari buah
kurma dosis 5 ml/kgBB, K2 diberikan sari buah kurma dosis 10 ml/kgBB,
dan K3 diberikan sari buah kurma dosis 20 ml/kgBB secara per oral, sedangkan
KN dipapar dengan udara luar kemudian diberikan akuades. Pada hari ke-15,
mencit dikorbankan dan diambil semen nya pada bagian epididimis. Semen yang
didapat dianalisis kuantitas dan kualitasnya.
Data yang didapat berupa persentase perhitungan kuantitas (jumlah
spermatozoa) dan kualitas (motilitas, viabilitas, dan morfologi spermatozoa). Dari
keseluruhan hasil, kelompok negatif memiliki hasil paling rendah sedangkan sari
buah kurma dosis 20 ml/kgBB memiliki hasil paling tinggi. Data yang didapat
dianalisis menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc
dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
pemberian sari buah kurma terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa yang
dipapar asap rokok.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]