Show simple item record

dc.contributor.advisorSAKINAH, Elly Nurus
dc.contributor.advisorNORMASARI, Rena
dc.contributor.authorARINI, Novyanti Nur
dc.date.accessioned2017-03-08T03:46:32Z
dc.date.available2017-03-08T03:46:32Z
dc.date.issued2017-03-08
dc.identifier.nimNIM132010101048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79538
dc.description.abstractNefrotoksisitas akibat penggunaan cisplatin memiliki angka mortalitas yang cukup tinggi. Cisplatin dapat mengakibatkan gagal ginjal akut, hipomagnesium, nekrosis tubuler akut yang secara patofisiologi merupakan akibat overproduksi dari sitokin pro-inflamasi seperti Tumor Necrosis Factor-Alfa (TNF-α) dan Superokside Anion (O2-). Cisplatin menyebabkan kematian sel apoptosis yang ditandai dengan apoptotic bodies pada korteks ginjal. Apoptosis dipicu melalui jalur intrinsik oleh kegagalan metabolik dan jalur ekstrinsik oleh aktivasi death receptor. Cisplatin menimbulkan stress oksidatif pada kedua jalur tersebut sehingga memerlukan antioksidan. Pengendalian dengan antioksidan diperlukan untuk mencegah kerusakan korteks ginjal akibat penggunaan cisplatin. Sonneratia alba merupakan salah satu tanaman yang telah terbukti sebagai antioksidan, antibakteri dan antidiare. Tanin pada Sonneratia alba dapat meningkatkan aktivasi enzim SOD sehingga produksi radikal bebas Superokside Anion (O2-) dapat ditekan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit batang mangrove (Sonneratia alba) terhadap gambaran histopatologi degenerasi hidrofik, nekrosis, dan dilatasi tubulus ginjal tikus wistar yang diinduksi cisplatin. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental design dengan rancangan post test only group design. Sejumlah 25 ekor tikus wistar dengan berat 200 gram dan usia 2-3 bulan dibagi dalam lima kelompok kelompok normal K(n), kelompok kontrol negatif K(-), kelompok perlakuan 1 (P1), kelompok perlakuan 2 (P2), dan kelompok perlakuan 3 (P3). Sampel tikus diberi perlakuan setelah diadaptasi selama tujuh hari. Perlakuan yang diberikan berupa pemberian ekstrak kulit batang mangrove (Sonneratia alba) pada P1 (dosis 4,5 mg/kgBB), P2 (dosis 9 mg/kgBB) dan P3 (dosis 18 mg/kgBB) selama 10 hari secara per oral, kemudian dilanjutkan dengan induksi cisplatin pada hari ke 10 secara intra peritoneal pada semua kelompok, kecuali K(n). Hasil menunjukkan kerusakan gambaran degenerasi hidrofik, nekrosis dan dilatasi dengan nilai paling rendah dari K(n) (skor 0,267±0,305). Kemudian diikuti oleh P3 (skor 0,4±0,346). Pada P2 (skor 0,467±0,416) didapatkan rerata kerusakan lebih tinggi dari P3. Sedangkan pada P1 (skor 1,333±0,115) yang memiliki nilai kerusakan lebih tinggi dibandingkan tiga kelompok lainnya yakni K(n), P2, dan P3. K(-) (skor 1,8±0,0) memiliki gambaran kerusakan tertinggi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Post Hoc dan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan (p≤0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan ekstrak metanol kulit batang mangrove (Sonneratia alba) mempunyai potensi antioksidan kaya kandungan tanin dan berfungsi sebagai pencegahan nefrotoksisitas yang diinduksi cisplatin.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132010101048;
dc.subjectMANGROVE (Sonneratia alba)en_US
dc.subjectHISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS WISTARen_US
dc.titleEFEK EKSTRAK KULIT BATANG MANGROVE (Sonneratia alba) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI CISPLATINen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record