Show simple item record

dc.contributor.advisorPURWATININGSIH
dc.contributor.advisorUTAMI, Eva Tyas
dc.contributor.authorDEVARA, Mirza
dc.date.accessioned2017-03-08T00:57:59Z
dc.date.available2017-03-08T00:57:59Z
dc.date.issued2017-03-08
dc.identifier.nimNIM111810401032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79509
dc.description.abstractCrocidolomia pavonana merupakan salah satu hama yang mampu menyerang tanaman kubis pada stadia larva sejak fase awal prapembentukan krop, yaitu 1-49 hari setelah tanam (HST) sampai fase pembentukan krop 50-85 HST. C. pavonana sulit dikendalikan karena memiliki laju reproduksi dan resistensi yang tinggi terhadap berbagai insektisida, selain insektisida, strategi menggunakan predator alami kurang efektif karena musuh alami untuk C. pavonana jumlahnya sedikit, sehingga perlu adanya pengembangan sistem manajemen yang tepat untuk menanggulangi C. pavonana. Salah satu sistem manajemen pengendalian C. pavonana adalah mating disruption. Sistem tersebut berdasarkan pada pengetahuan bahwa perilaku kawin berlangsung dengan durasi tertentu dan menunjukkan preferensi pada spesies tanaman tertentu. Pada penelitian perilaku kawin serangga dilakukan pengamatan pada siklus kawin hingga lama durasinya. Data tersebut sangat terkait dengan kemampuan bereproduksi serangga. Penelitian dilakukan selama 8 bulan dimulai pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Maret 2016. Pengamatan perilaku dilakukan pada jam gelap mulai pukul 18.00 sampai pukul 06.00 pagi. Tempat penelitian di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Pengambilan data berupa pengamatan perilaku kawin yang berada di kandang imago. Pengamatan dilakukan sejak hari pertama ketika imago keluar dari pupa. Pengamatan dilakukan terhadap satu pasang imago C. pavonana betina berumur satu hari yang masih virgin dan imago C. pavonana jantan. Pengamatan perilaku dilakukan selama 4 hari dengan 4 kali pengulangan. Berdasarkan penelitian perilaku kawin C. pavonana terjadi pada suhu temperatur 24° C dan kelembaban 72% RH (Relative Humidity) selama satu siklus perkawinan pada 12 jam malam selama 4 hari. Perilaku kawin C. pavonana terdiri atas 4 perilaku yaitu perilaku pemanggilan pasangan, perilaku courtship, perilaku kopulasi, dan perilaku oviposisi. Perilaku pemanggilan pasangan memiliki rata-rata durasi waktu 19,3 menit. Perilaku pemanggilan pasangan berada dalam masa puncaknya pada jam gelap ketujuh hari kedua dan jam kedelapan hari kesatu. Perilaku courtship memiliki rata-rata durasi waktu 17,7 menit. Perilaku courtship memiliki masa puncak pada jam gelap keenam hingga kesepuluh banyak terjadi pada hari kesatu, kedua dan ketiga. Perilaku kopulasi memiliki rata-rata durasi waktu 103,3 menit. Perilaku kopulasi memiliki masa puncak pada jam gelap kesepuluh pada hari keempat. Perilaku oviposisi memiliki rata-rata durasi waktu 73,5 menit. Perilaku oviposisi memiliki masa puncak pada jam gelap kesebelas pada hari keempat. Karakteristik pada perilaku kawin C. pavonana meliputi abdomen imago betina yang menjorok keluar untuk mengeluarkan feromon pada perilaku pemanggilan pasangan, adanya kontak visual serta kontak fisik pada perilaku courtship, katup klasper pada imago jantan bersentuhan lalu menempel dengan segmen abdominal terujung imago betina pada perilaku kopulasi, dan imago betina mengeluarkan organ ovipositor kearah lokasi bertelur pada perilaku oviposisi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries111810401032;
dc.subjectKAWIN NGENGATen_US
dc.titlePERILAKU KAWIN NGENGAT Crocidolomia pavonana F.en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record