PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG SISWA KELAS VA SDN MAESAN
Abstract
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Pada penelitian
ini, tindakan dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terbagi menjadi
empat tahapan, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) observasi; dan
4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Maesan Bondowoso pada semester
ganjil tahun ajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VA yang
berjumlah 32 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Siklus
I dilakukan dalam dua kali pertemuan (masing-masing 3×35 menit) dilanjutkan
dengan tes hasil belajar pada hari berikutnya. Siklus II dilaksanakan dalam satu
kali pertemuan (3×35 menit) dilanjutkan dengan tes hasil belajar pada hari
berikutnya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Adapun instrumen
pengumpulan data yang digunakan meliputi: pedoman wawancara, lembar
observasi aktivitas siswa dan guru, serta lembar tes hasil belajar.
Penerapan model pembelajaran van Hiele dimulai dari fase informasi yang
dilakukan dengan kegiatan mengamati gambar dan menggali pemahaman awal
siswa. Fase orientasi bebas dilakukan dengan kegiatan menggambar,
menggunting, merubah bentuk bangun, dan menghitung luas bangun. Fase
penjelasan dilakukan dengan kegiatan presentasi kelompok. Fase orientasi bebas
dilakukan dengan kegiatan mengerjakan tugas individu. Fase integrasi dilakukan
dengan membuat kesimpulan terhadap materi luas trapesium dan layang-layang.
Penerapan model pembelajaran van Hiele dilakukan dengan baik pada
setiap siklusnya, terlihat dari hasil analisis aktivitas guru yang mencapai 95%
(sangat baik) pada setiap siklus. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan persentase aktivitas belajar dan hasil belajar siswa di setiap siklusnya.
Persentase aktivitas belajar siswa meningkat dari 50,95% (cukup) pada siklus I
menjadi 74,17% (baik) pada siklus II. Hasil belajar klasikal (skor rata-rata)
meningkat dari 57 pada siklus I menjadi 74 pada siklus II.