PENERAPAN MODEL CONCEPT ATTAINMENT DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI MA
Abstract
Berdasarkan hasil analisis Independent-Sample T-test , dengan signifikasi
kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan varians pada data nilai
kelas eksperimen dan kelas kontrol (data tidak homogen). Sehingga analisis
Independent-Sample T-test menggunakan asumsi equal variances not assumed.
Terlihat dari hasil analisis Independent-Sample T-test di atas, nilai t pada equal
variance not assumed adalah 2,136 dengan signifikansi (2-tailed) 0,038. Nilai sig.
0,038 0,05 sehingga Ha diterima. Oleh karena itu, berdasarkan pedoman keputusan
pada bab 3 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Hasil analisis aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang diperoleh selama
proses pembelajaran menunjukkan bahwa pada pelaksanaan pembelajaran I
tergolong aktif yaitu sebesar 74,3% sedangkan pada pembelajaran II tergolong
sangat aktif yaitu sebesar 80,2%, sedangkan untuk rata-rata aktivitas siswa pada
pertemuan I dan II adalah sebesar 77,25 % dan dapat dikategorikan aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: 1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa
menggunakan model pembelajaran Concept Attainment disertai teknik Concept
Maping dengan menggunakan pembelajaran konvensional di sekolah, 2) Aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Concept Attainment disertai
teknik Concept Mapping tergolong sangat aktif dengan skor rata-rata 83,9 %