dc.description.abstract | Kesimpulan yang dapat diambil secara garis besar dalam penelitian ini
adalah; (1) Latarbelakang perjuangan Haji Sulong dalam memperjuangkan
otomomi khusus Patani disebabkan, karena adanya perbedaan agama, tradisi dan
nasionalisme yang sangat jauh berbeda dengan keadaan masyarakat Melayu
Patani, dan dengan adanya kebijaksanaan pemerintah Thai yang
mendiskriminasikan masyarakat Melayu Patani di Thailand Selatan, baik di
bidang Ekonomi, Politik, Hukum maupun di bidang Sosial Budaya. (2) Usaha
Haji Sulong dalam memperjuangkan dalam memperjuangkan otomomi khusus
Patani dari kebijakan kerajaan Thai yang dilaksanakan oleh Phibul Songgram
melalui dasar asimilasi kebudayaan (Rathaniyom). Perjuangan yang dilakukan
oleh Haji Sulong adalah untuk mendapatkan Otonomi Khusus yang
mempertahankan identitas dan kebudayaan Melayu dengan ciri khasnya serta
agama Islam sebagai agama bangsanya sendiri dari penjajah pemerintah Thai dan
ini dikenal dengan Tujuh Tuntutan Haji Sulong. (3) Hasil Perjuangan Haji Sulong
dalam memperjuangkan Otonomi Khusus Patani melalui Tuntutan 7 perkara tidak
berhasil sehingga sampai saat Haji Sulong meninggal dunia,, Haji Sulong tidak
sempat dinikmati semasa hidupnya, setelah Haji Sulong meninggal dunia, maka
bangkitlah beberpa organisasi pembebasan Melayu Patani. Kemudian diteruskan
oleh generasi muda Melayu Patani, namun yang paling dominan diantara
organisasi itu hanya ada 3 organisasi. Adapun ketiga organisasi itu adalah:
Barisan Revolusi Nasional (BRN), Patani United Leberation Organization
(PULO), Barisan Nasional Pembebasan Patani (BNPP). | en_US |