KEMAMPUAN INHIBISI DESTILASI MINYAK ATSIRI JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var. amarum) TERHADAP Lactobacillus acidophilus
Abstract
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan
rancangan penelitian the post test only control group design. Minyak atsiri jahe
emprit didapatkan dengan cara destilasi uap air (steam water), hasil dari minyak atsiri
tersebut digunakan sebagai minyak atsiri 100%, kemudian diencerkan dengan pelarut
DMSO 10% + Tween 80 0,5% sampai konsentrasi 10%, 1%, dan 0,1% dengan
menggunakan pengenceran serial dilution 1:9. Sedangkan L. acidophilus yang
digunakan dalam penelitian ini adalah stok isolat L. acidophilus dari Lab.
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, yang secara mikroskopis
terlihat berbentuk batang, ramping, pangjangnya bervariasi dengan ukuran antara 0,5-
10 μm dan ditumbuhkan pada media MRS-A tumbuh sebagai koloni kecil berukuran
2-5 μm, berbentuk bulat, berwarna cream dan opak.
Metode yang digunakan untuk mengetahui kemampuan inhibisi kelompok
penelitian ini adalah metode sumuran (well diffusion method). Sampel berjumlah 8
buah plate dan untuk setiap plate terdapat 4 kelompok perlakuan yaitu minyak atsiri
konsentrasi 100%, 10%, 1%, 0,1%, dan 2 kelompok kontrol yaitu povidone iodine
10% (kontrol positif) dan DMSO 10% + Tween 80 0,5% (kontrol negatif). Bahan
penelitian dari masing-masing kelompok diisikan masing-masing 20 μl ke dalam
lubang sumuran dengan diameter 5 mm pada plate yang berisi media MRS-A (de
Man, Rogosa and Sharpe-Agar) yang telah diinokulasi L. acidophilus. Kemudian
semua plate tersebut dimasukkan ke dalam desikator dan diinkubasi pada suhu 37oC
selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan pengukuran diameter zona hambat disekitar
lubang sumuran menggunakan jangka sorong digital.
Data hasil penelitian kemudian dianalisis secara statistik. Hasil uji Kruskal
Wallis menunjukkan ada perbedaan pada kelompok penelitian dengan nilai
signifikansi p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok minyak atsiri
jahe emprit memiliki kemampuan inhibisi terhadap pertumbuhan L. acidophilus.
Hasil penelitian dilanjutkan dengan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan bermakna antar kelompok, dan kelompok yang tidak ada perbedaan yaitu
pada kelompok kontrol positif dengan kelompok minyak atsiri jahe emprit
konsentrasi 100% dan kelompok minyak atsiri jahe emprit konsentrasi 0,1% dengan
kelompok kontrol negatif. Minyak atsiri jahe emprit konsentrasi 100% memiliki
kemampuan inhibisi yang lebih besar daripada kelompok minyak atsiri jahe emprit
konsentrasi 10%, 1%, dan 0,1%.
Zona hambat yang terbentuk disekitar sumuran dimungkinkan bahwa destilasi
minyak atsiri jahe emprit mengandung antibakteri berupa sabinene, camphen,
zingiberene, turunan senyawa terpenoid yang dapat merusak membran sitoplasma
bakteri, dan mengkoagulasi komponen sel. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
data, dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri jahe emprit memiliki kemampuan
inhibisi terhadap pertumbuhan L. acidophilus.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]