dc.description.abstract | Salah satu cabang ilmu matematika yang dapat menyelesaikan suatu
permasalahan yang muncul akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah teori graf. Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh L.Euler,
matematikawan asal Swiss pada tahun 1735. Teori graf banyak memberi masukan
kepada ilmu baru salah satunya yaitu himpunan dominasi lokal.
Himpunan dominasi lokasi atau dalam istilah asing disebut locating dominating
set penerapannya dimulai pada tahun 1980 oleh Slater dengan membuat sebuah kode
lokasi perlindungan untuk beberapa fasilitas dengan menggunakan jaringan detektor.
suatu himpunan titik D pada graf G = (V;E) dikatakan himpunan dominasi lokasi
atau locating dominating set jika untuk setiap pasangan titik yang berbeda u dan v
pada V (G) ¡ D memenuhi syarat ; 6= N(u) \ D 6= N(v) \ D dimana N(u) adalah
himpunan titik tetangga dari u. Kardinalitas minimum dari himpunan dominasi lokasi
disebut locating domination number yang disimbolkan dengan °L(G) .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif aksiomatik. Data
dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa graf-graf khusus dan operasi
amalgamasinya. Graf-graf khusus yang digunakan antara lain graf prisma Pm;n, graf
antiprism An, graf webWbn, graf tringular ladder TLn dan graf bintang Sn dan operasi
yang digunakan yaitu amalgamasi. Pada penelitian ini dihasilkan beberapa teorema
sebagai berikut:
1. Teorema 4.1 Misal G adalah graf khusus berupa graf prisma P(n;2) untuk n ¸ 3,
maka nilai himpunan dominasi lokasi dari G adalah °L (P(n;2)) = n.
2. Teorema 4.2 Misal G adalah graf hasil operasi amalgamasi dari
graf prisma P(n;2) untuk n ¸ 3 dan r ¸ 2, maka °L (Amal(P(n;2); v; r)) = 2r+1.
3. Teorema 4.3 Misal G adalah graf khusus berupa graf antiprisma An
untuk n ¸ 3, maka nilai himpunan dominasi lokasi dari G adalah °L (An) = n¡1.
4. Teorema 4.4 Misal G adalah graf hasil operasi amalgamasi dari graf antiprisma
An untuk n ¸ 3 dan r ¸ 2, maka °L (Amal(An; v; r)) = nr ¡ r.
5. Teorema 4.5 Misal G adalah graf khusus berupa graf web Wbn untuk n ¸ 3,
maka nilai himpunan dominasi lokasi dari G adalah °L (Wbn) = 3n¡1
2 .
6. Teorema 4.6 Misal G adalah graf hasil operasi amalgamasi dari graf web Wbn
untuk n ¸ 3 dan r ¸ 2, maka °L (Amal(Wbn; v; r)) = 3nr¡3r+2
2 .
7. Teorema 4.7 Misal G adalah graf khusus berupa graf tringular ladder TLn
untuk n ¸ 3, maka nilai himpunan dominasi lokasi dari G adalah °L (TLn) = n.
8. Teorema 4.8 Misal G adalah graf hasil operasi amalgamasi dari graf tringular
ladder TLn untuk n ¸ 3 dan r ¸ 2, maka °L (Amal(TLn; v; r)) = nr ¡ r + 1.
9. Teorema 4.9 Misal G adalah graf khusus berupa graf star
Sn untuk n ¸ 3, maka nilai himpunan dominasi lokasi dari G adalah °L (Sn) = n.
10. Teorema 4.10 Misal G adalah graf hasil operasi amalgamasi dari graf star Sn
untuk n ¸ 3 dan r ¸ 2, maka °L (Amal(Sn; v; r)) = nr ¡ r. | en_US |