Strategi Pemberdayaan Masyarakat Tape (Petani singkong, pengusaha tape, Pengrajin Besek dan Pengrajin Olahan tape) melalui Kebijakan Regulasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan strategi pemberdayaan masyarakat tape melalui intervensi Pemerintah daerah Kabupaten Bondowoso. Masyarakat tape disini adalah Petani singkong, pengusaha tape, pengrajin besek dan pengrajin olahan tape. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan fenomena yang ada menggunakan Metode Observasi/survey, Deep Interview/FGD, Telaah dokumen dan analisis dokumentasi.
Hasil Penelitian ini memberikan gambaran, pertama, Penurunan Produksi Singkong banyak disebabkan petani singkong beralih pada komoditas lainnya seperti kopi atau jagung. Kedua, Corak pertanian petani Singkong yang masih tradisional. Ketiga, Minimnya keterampilan (life skill) yang dimiliki oleh petani singkong. Keempat, Ketidakstabilan harga singkong menyebabkan petani Singkong mengalami kerugian. Kelima, Kesulitan Akses Modal dan pasar.
Dari Hasil penelitian tersebut, Maka Rekomendasi yang bisa diajukan adalah Pertama, Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Bondowoso hendaknya membuat Regulasi dengan melakukan proteksi terhadap daerah pertanian singkong dan melindungi industri tape mulai hulu hingga hilir. Kedua, Membuat lembaga penelitian dan pengembangan produk singkong Ketiga, memberikan Melakukan pembimbingan dan peningkatan keahlian (life skill) pengrajin olahan tape dan memberikan bantuan tekhnologi tepat guna (modernisasi peralatan pertanian). Keempat, Regulasi terkait Kontrol harga dasar Singkong. Kelima, Memberikan Kemudahan dalam permodalan dan akses pasar.