dc.description.abstract | Penyakit tidak menualar adalah salah satu masalah kesehatan yang bersifat global.. Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular dan merupakan penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup dari seseorang. Dampak penyakit tersebut dapat menurukan aktivitas, semangat, harga diri hingga peran sosial dari individu. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Tingkat dan karakteristik kesejahteraan spiritual berdasarkan sosio kultural masyarakat wilayah Jember. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan mix-method. Jenis Pendekatan mix-method yang digunakan adalah Sequential Explanatory strategy, Data kuantitatif menggunakan teknik samping cluster random sampling didapatkan 93 responden untuk wilayah perkotaan di wilayah jember kidul dan 32 responden untuk wilayah pedesaan pertanian di wilayah Puskesmas Arjasa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Spiritual Well-being Scale (SWBS). Data kualitatif diambil menggunakan wawancara mendalam kepada responden dengan pedoman wawancara dari analisis hasil kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor SWBS pada wilayah perkotaan dan pedesaan pertanian (97,73±3,17 vs 98,90±2,07; p=0,018). Perbedaan yang sigifikan pada komponen eksistensional (48,46±1,62 vs 49,46±2,11; p=0,006). Spiritual pasien dengan DM tipe II dipengaruhi oleh sosiodemografi pasien, spiritual merupakan betuk dari kultur yang merupakan implementasi budaya yang berbentuk norma, sehingga kekuatan spiritual pada daerah pedesaaan pertanian cenderung lebih tinggi dari pada di wilayah perkotaan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara spiritual pasien DM tipe II wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan pertanian di wilayah Jember. Penelitian selanjtnya Perlu dilakukan analisis dari karakteristik intervensi Keperawatan dalam konteks spiritual pada pasien wilayah perkotaan dan pedesaan pertanian. | en_US |