dc.description.abstract | Salah satu komponen yang berperan sangat penting dalam sistem keselamatan kendaraan adalah komponen rem. Komponen ini umumnya terbuat dari bahan komposit yang memiliki keunggulan utama, antara lain, ketahanan aus, bobot yang ringan, kestabilan terhadap sifat gesekan, ketahanan panas, dan biaya produksi yang relatif murah. Bahan komposit sendiri merupakan perpaduan dari beberapa bahan yang memiliki sifat dan fungsi yang berbeda. Salah satu bahan yang digunakan adalah serat yang berfungsi sebagai penguat (reinforcement). Selama ini serat yang biasa digunakan adalah serat sintetis berupa fiber glass. Serat ini selain mahal juga kurang baik untuk kesehatan. Untuk itu diperlukan serat alternatif yang dapat menggantikan fiber glass. Pada penelitian ini serat tebu digunakan sebagai alternatif pengganti fiber glass. Selanjutnya pada proses perancangan dan produksi rem komposit untuk berbagai aplikasi sejauh ini masih bertumpu pada penelitian yang bersifat coba-coba (trial & error) yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan nilai yang optimum. Untuk itu diperlukan metodologi perancangan rem komposit yang lebih sistematis dan lebih efisien. Pada penelitian ini dikembangkan metodologi berdasarkan perancangan berbasisdata. Penerapan metodologi ini dimulai dengan penyusunan basis data yang diuji secara empirik untuk memperoleh tiga karakteristik utama rem komposit yaitu crush strength, cross breaking strength, dan koefisien gesek. Basis data yang sudah tersusun tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan metamodel menggunakan metode jaringan syaraf tiruan yang selanjutnya dioptimasi menggunakan algoritma genetika. Hasil dari optimasi tersebut selanjutnya digunakan sebagai variabel untuk mendapatkan persamaan pendekatan yang menghubungkan antara parameter produksi, komposisi dan sifat mekanik rem. Dengan adanya persamaan ini maka pengembangan lebih lanjut komponen rem baik dari sisi komposisi maupun karakteristik akan lebih mudah dilakukan. | en_US |