dc.description.abstract | Upaya pengendalian bakteri layu akibat Ralstonia solanacearum masih harus terus dikembangkan mengingat bakteri patogen ini termasuk ke dalam soild-borne pathogen yang sulit dikendalikan. Untuk menunjang pertanian berkelanjutan, maka upaya pengendalian haruslah efektif, efisien dan ramah lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah dengan pemanfaatan bakteriofag yang telah diketahui efektif dan efisien mampu mengendalikan bakteri patogen. Namun dalam pengembangannya sebagai agensia hayati yang dapat diaplikasikan dalam skala besar, diperlukan upaya produksi massal. Tidak seperti agensia hayati lainnya, produksi massal bakteriofag memerlukan bakteri inangnya, namun dalam prosesnya, bakteri inangnya harus dipisahkan dengan partikel bakteriofagnya karena bakteri inang bersifat virulen dan berbahaya bagi tanaman. Hal inilah yang menyebabkan kurang efisiennya produksi massal bakteriofag dalam bentuk siap aplikasi sehingga diperlukan bahan atau biomaterial yang aman yaitu dengan menggunakan strain avirulen. Seiring telah ditemukannya gen phcA yang diketahui bertanggungjawab pada virulensi dan patogenisitas R. solanacearum, maka mutasi pada gen ini dapat menyebabkan hilangnya virulensi. Oleh karena itu, melalui produksi biomaterial berbahan R. solanacearum yang avirulen akan dapat mengatasi permasalahan tersebut dan produksi massal bakteriofag akan semakin mudah dalam menghasilkan produk APH dan cara aplikasinya. Tujuan penelitian ini dapat terpenuhi melalui rancangan penelitian yang dibuat dalam jangka waktu 3 tahun. Pada tahun pertama akan dilakukan pembuatan/konstruksi genetic untuk menghasilkan biomaterial (strain avirulen) melalui aktivitas konstruksi plasmid, tranformasi genetik, dan seleksi mutan. Hasil pada capaian saat ini yaitu telah diperoleh backbone vector untuk mengkonstruksi pSK+phcA::Kanr yang selanjutnya digunakan untuk proses mutagenesis dan menghasilkan mutan phcA::Kanr. | en_US |