PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 PANTI TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Pembelajaran   merupakan suatu proses belajar dan mengajar antara siswa 
dengan  guru  yang  direncanakan  untuk  mencapai  tujuan  yang  diinginkan. 
Pembelajaran  fisika  adalah  suatu  proses  belajar  mengajar  yang  mempelajari 
tentang  berbagai  gejala  dan  kejadian  alam  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan 
kemampuan  kognitif,  afektif,  psikomotor  yang  dikembangkan  melalui 
pengalaman  belajar.  Hal  ini  juga  berlangsung  di  SMP  Negeri  2  Panti,  namun 
tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kurang tercapai. 
Berdasarkan hasil observasi awal, didapatkan aktivitas belajar fisika siswa 
kelas  VII  E  SMP  Negeri  2  Panti  masih  kurang.  Hal  ini  ditunjukkan  dari  hasil 
observasi  dan  wawancara  dengan  guru  pengajar  yang  telah  dilakukan  pada  hari 
Senin,  13  September  2011  dapat  diketahui  bahwa  55,26%  siswa  aktif 
memperhatikan  penjelasan  guru,  53,5%  siswa  aktif  mengerjakan  soal,  6,63% 
siswa aktif bertanya, dan 18,4 % siswa aktif menjawab pertanyaan guru. Jadi skor 
rata-rata aktivitas belajar siswa 33,44%, sehingga termasuk dalam kriteria kurang 
aktif.  Hasil  belajar  fisika  siswa  di  kelas  VII  E  juga  masih  rendah.  Hal  ini 
ditunjukkan  berdasarkan  data  kelas  dari  38  siswa,  hanya  13  orang  atau  hanya 
34,21% siswa  yang mendapatkan nilai diatas 70, sedangkan 25 orang atau hanya 
65,78% siswa lainnya  mendapatkan nilai kurang dari 70. 
Berdasar  uraian  di  atas,  maka  diperlukan  perbaikan  dan  pembelajaran 
menggunakan  model  pembelajaran  berbasis  masalah  (PBM)  dengan  metode 
eksperimen.  Model  pembelajaran  berbasis  masalah  (PBM)  dengan  metode 
eksperimen  merupakan  salah  satu  pembelajaran  yang  menggunakan  masalah dunia nyata cara berfikir kritis dan keterampilan  pemecahan masalah serta untuk 
memperoleh  pengetahuan  dan  konsep  dari  materi  pelajaran  dengan  cara 
pemecahan masalah melalui metode eksperimen. 
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga  subyek  penelitian 
dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas    VII  E  SMP  Negeri  2  Panti  tahun  ajaran 
2011/2012 yang dimulai tanggal 15 November 2011 sampai dengan 29 November 
2011.  Metode  yang  digunakan  untuk  mengumpulkan  data  dalam  penelitian  ini 
antara  lain:  dokumentasi,  observasi,  wawancara,  dan  tes.  Data  yang  didapatkan 
adalah  skor  aktivitas  siswa  beserta  guru,  ketuntasan  hasil  belajar  siswa  selama 
proses pembelajaran yakni pada pra-siklus, siklus I, dan siklus II. 
Aktivitas  belajar  siswa  dengan  model  pembelajaran  berbasis  masalah 
(PBM)  dengan  metode  eksperimen  mengalami  peningkatan  dari  pra-siklus  ke 
siklus  I  dan  siklus  II.  Aktivitas  belajar  siswa  secara  klasikal  pada  pra-siklus 
sebesar  36,83%  yang  termasuk  dalam  kriteria  kurang  aktif,  dan  aktivitas  belajar 
siswa secara klasikal pada siklus I mengalami peningkatan yakni aktivitas belajar 
rata-rata  siswa  sebesar  70,85  %    dan  termasuk  pada  kriteria  aktif,  serta  aktivitas 
belajar siswa secara klasikal pada siklus II mengalami peningkatan yakni aktivitas 
belajar rata-rata siswa sebesar 80,87%  dan termasuk pada kriteria sangat aktif 
Peningkatan  aktivitas  belajar  siswa  dengan  model  pembelajaran  berbasis 
masalah  (PBM)  dengan  metode  eksperimen  diikuti  peningkatan  ketuntasan  hasil 
belajar siswa dari pra-siklus, siklus I, dan siklus II. Ketuntasan hasil belajar pada 
pra-siklus sebelum adanya  tindakan adalah sebesar  28,94%, dan ketuntasan hasil 
belajar  pada  siklus  I    mengalami  peningkatan  sebesar  57,89%,  serta  ketuntasan 
hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yakni mencapai 86,84%. 
Berdasarkan  hasil  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  ketuntasan  hasil  belajar 
siswa pada pra siklus, siklus I,  dan siklus II  secara keseluruhan dapat dikatakan 
telah  mengalami  peningkatan.  Dari  hasil  di  atas  menunjukkan  model 
pembelajaran  berbasis  masalah  (PBM)  dengan  metode  eksperimen  dapat 
digunakan  sebagai  alternatif  pembelajaran  yang  membuat  siswa  lebih  aktif  dan 
lebih memehami konsep dalam pembelajaran.
