dc.description.abstract | Penyakit malaria sampai saat ini masih menjadi masalah yang utama dalam skala Internasional maupun Nasional. Morbiditas dan mortalitas malaria di Indonesia masih tinggi akibat resistensi obat anti malaria dan radikal bebas yang berperan dalam patogenesis malaria. Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai terapi komplementer baru yang diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi malaria yang berakibat fatal. Untuk mengetahui keamanan pemanfaatannya dengan melakukan uji toksisitas akut untuk melihat apakah ada kematian dalam 24 jam menggunakan dosis tunggal ekstrak etanol daun rimpang Bangle secara in vivo yang dilipatgandakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan penggunaan ekstrak etanol daun rimpang Bangle pada dosis tertentu yang dilihat dari parameter fungsi serta histopatologi hepar dan ginjal. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah Tikus Putih Galur Wistar jantan dan betina. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dosis 42,672 mg/200 gram BB (Kelompok 1), 213,36 mg/200 gram BB (Kelompok 2), 426,72 mg/200 gram BB (Kelomppok 3) dan 853,44 mg/200 gram BB (Kelompok 4) yang merupakan tingkatan 1x, 5x, 10 x dan 20x dari dosis IC50 tikus yaitu 6,096 mg/20 gr BB, serta larutan kontrol (Kelompok 0) menggunakan larutan Tween. Hasil penelitian yang didapatkan adalah tidak ditemukan adanya sampel yang mengalami perubahan fungsi fisiologi hepar dan ginjal serta histopatologi hepar baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Begitu pula dengan histopatologi ginjal, tidak ditemukan adanya perubahan yang terjadi pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun rimpang Bangle pada dosis 42,672 mg/200 gram BB, 213,36 mg/200 gram BB, 426,72 mg/200 gram BB dan 853,44 mg/200 gram BB aman serta tidak menimbulkan perubahan gambaran histopatologi hepar dan ginjal. Hasil penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pemberian Artemisinin dikombinasi fraksi metanol ekstrak Bangle dapat menghambat ekspresi gen ICAM-1 dan meningkatkan IL-10 pada mencit Balb/C yang diinfeksi Plasmodium berghei ANKA secara signifikan dan memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan terapi Artemisinin atau fraksi metanol ekstrak Bangle secara tunggal. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan sediaan herbal terstandar (granul effervescent) berbahan baku ekstrak Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) sebagai terapi komplementer pada malaria yang efektif, aman, memiliki keajegan khasiat, mudah digunakan dan memiliki stabilitas bahan aktif yang baik untuk mencegah terjadinya komplikasi pada malaria. | en_US |