Analisis Intensitas Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) di Ruang Kerja
Abstract
Medan elektromagnetik Extremely Low Frequency (ELF) berada pada
frekuensi 1 Hz sampai 300 Hz. Medan ELF pada frekuensi 60 Hz dihasilkan disekitar
saluran listrik, kabel listrik, dan peralatan listrik (OSHA, 2010). Ketika arus listrik
mengalir pada peralatan listrik yang biasa digunakan sehari-hari dapat menimbulkan
adanya medan listrik dan medan magnet disekitarnya. Menurut (IRPA) dan (WHO)
batas kuat medan magnet yang diperbolehkan keberadaannya tidak mempengaruhi
organisme maupun efek biologis untuk umum adalah 0,5 mT (mili tesla). Kuat medan
magnet lebih besar dari 0,5 mT diperkirakan dapat memberikan pengaruh efek
biologis pada organisme (Tribuana, 2000). Hasil penelitian Cohort pada tahun (1972-
1993) melaporkan bahwa pekerja yang terpapar medan magnet 29,5 μT menunjukkan
bahwa intensitas medan magnet ≥10 μT dapat menyebabkan peningkatan angka
kematian karena leukimia sebesar 0,9% , tetapi tidak ada peningkatan atau hubungan
terhadap resiko adanya kanker otak ( Minder and Pfluger, 2001). Berdasarkan hal
tersebut maka akan dilakukan penelitian “Analisis Intensitas Medan Magnet
Extremely Low Frequency (ELF) di Ruang Kerja”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji mengkaji intensitas medan
magnet di ruang kerja, mengkaji pengaruh intensitas medan magnet sesuai nilai
ambang batas terhadap efek biologi dan efek klinis, dan mengkaji potensi efek
biologis di ruang kerja.
x
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan di tujuh
sampel ruang yang diuji. Penelitian dilaksanakan di tiga laboratorium sekolah yang
meliputi SMP Negeri 7 Jember, SMA Muhammadiyah 3 Jember, dan SMP Nuris
Jember. Penelitian juga dilakukan di ruang kerja fotocopy dan percetakan yang
meliputi Bursa Mahasiswa, Bursa Media Grafika, SEP 3, dan SEP 4. Penentuan
sampel ruang menggunakan metode purposive sampling. Masing-masing ruang
diukur intensitas medan magnet pada ketinggian 0.5 m, 1 m dan 1,5 m. Sampel pada
ruang kerja fotokopi dan percetakan dilakukan pengambilan data di tiga waktu yakni
pukul 08.00, 10.00 dan 13.00.
Keseluruhan data hasi penelitian yang diperoleh intensitas medan magnet
memiliki perbedaan di setiap ruang. Terjadinya kenaikan intensitas medan magnet di
ruang kerja dilihat dari peningkatan intensitas medan magnet. Perbandingan intensitas
dapat dilihat dari intensitas medan magnet alamiah sekitar 0.01 – 0.02μT dengan hasil
pengukuran yang menunjukkan intensitas ≥ 0.01 μT dan ≥ 0.02μT tergantung pada
masing-masing ruang yang diukur.
Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan yakni intensitas medan magnet
dalam ruang kerja mengalami peningkatan akibat adanya beberapa peralatan
elektronik dalam ruang kerja tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan intensitas medan magnet selain keberadaan peralatan elektronik pada
ruang kerja juga dipicu pengoperasian peralatan elektronik tersebut. Nilai ambang
batas yang telah ditetapkan oleh badan kesehatan internasional WHO adalah sebesar
5 mT. Sehingga menurut nilai ambang batas tersebut intensitas medan magnet di
sampel ruang kerja berada di bawah NAB yang artinya masih dalam kondisi aman
dari efek biologis dan efek klinis. Intensitas yang terukur berada di bawah NAB yang
telah ditentukan tetapi terdapat beberapa kemungkinan-kemungkinan adanya efek
biologis yang dapat diterima oleh pekerja.