Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyono, Joko
dc.contributor.authorAgustina, Maulidya Dwi
dc.date.accessioned2017-01-25T07:48:27Z
dc.date.available2017-01-25T07:48:27Z
dc.date.issued2017-01-25
dc.identifier.nimNIM120910302030
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79165
dc.description.abstractIndonesia adalah termasuk negara yang rawan bencana mulai dari bencana tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan lain sebagainya. Hampir setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi bencana salah satunya adalah kabupaten Lumajang. Hal tersebut dikarenakan wilayah Indonesia berupa sebuah zona pertemuan lempeng bumi dan dikelilingi oleh gunung berapi yang mengepung cekungan Samudera Pasifik sehingga sangat rawan terjadi bencana Menurut Perka BNPB no 12 tahun 2004, dalam menangani sebuah bencana dibutuhkan adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat. Dari tiga pilar tersebut harus saling bekerjasama dalam penanggulangan bencana karena hal ini menjadi tanggung jawab bersama. Setiap tiga pilar ini memiliki perannya masing-masing. Pemerintah memiliki peran salah satunya membuat atau memberikan pemanduan untuk pengurangan risiko bencana degan mengadakan atau membuat program seperti program Desa Tangguh Bencana. Di Lumajang terdapat tiga bentukan Desa Tangguh Bencana yang difokuskan untuk bencana tsunami. Ketiga desa yang terpilih adalah Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun, Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, dan Desa Tegalrejo Kecamatan Tempursari. Ketiga desa pesisir selatan Lumajang ini ditunjuk atas rekomendasi BPBD Kabupaten Lumajang. Desa Tegalrejo dijadikan salah satu desa rawan bencana tsunami dikarenakan salah satu dusunnya yaitu Tegalbanteng berdekatan dengan pantai bulu yang hanya berjarak ratusan meter dari pemukiman masyarakat. meskipun tempat tinggal mereka dekat pantai tetapi mereka tidak mengetahui mekanisme untuk mengurangi dampak apabila bencana tsunami itu datang maka desa tangguh bencana ini diharapkan dapat membantu viii masyarakat untuk mengerti bencana itu sendiri dan membantu mengetahui tahap-tahap yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko bencana tsunami. Jenis penelitian menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif, dengan mendiskripsikan data yang diperoleh di lapangan yang berkaitan dengan Peran Fasilitator Untuk Membangun Partisipasi Masyarakat Dalam Pengurangan Risiko Bencana Di Desa Tegalrejo Kabupaten Lumajang. Untuk penentuan informan menggunakan purposive. Untuk pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian pada Desa Tegalrejo menunjukan bagaimana fasilitator menumbuhkan partisipasi masyarakat, hal ini terlihat dari mengumpulkan masyarakat menjadi kelompok kerja dan kemudian mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana meliputi pengkajian ancaman bencana, pembuatan peta bencana, sosialisasi, rencana aksi komunitas, peringatan dini, sampai dengan simulasi. Selain itu partisipasi masyarakat juga membuat perubahan dalam cara pandang masyarakat terhadap bencana, mereka menjadi lebih sadar dan dapat mengetahui upaya-upaya untuk pencegahan dari bencana yang bisa terjadi di Desa Tegalrejo.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120910302030;
dc.subjectPartisipasi Masyarakaten_US
dc.subjectRisiko Bencanaen_US
dc.titlePeran Fasilitator Dalam Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat Untuk Pengurangan Risiko Bencana Melalui Destana Di Desa Tegalrejoen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record