PENGUJIAN SIFAT BETON SEGAR DAN BETON KERAS PADA BETON SCC YANG MENGGUNAKAN LIMBAH PLASTIK JENIS PET
Abstract
Produksi sampah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah domestik yaitu sebesar 5,4 juta ton per tahun. Langkah positif untuk pengurangan sampah melalui kampanye 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang). Salah satu cabang dari bidang ilmu teknik sipil yaitu Ilmu Rekayasa Beton telah memanfaatkan limbah plastik ini dalam usaha mengurangi limbah plastik dan mendapatkan material beton yang khusus. Usaha tersebut yaitu dengan menggunakan limbah plastik jenis Polyethene (tas dan kantung plastik) dan juga Polyethylene Terephthalate (PET) sebagai campuran agregat pada beton SCC (Self Compacting Concrete). Penelitian ini menggunakan limbah plastik jenis PET yang umumnya berasal dari botol kemasan air mineral dan digunakan sebagai bahan campuran beton SCC. Untuk melaksanakan penelitian ini dicetak benda uji-benda uji silinder yang selanjutnya akan dilaksanakan uji: kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Pengujian-pengujian yang sama dilakukan juga untuk benda uji setelah pemanasan. Untuk mencapai beton yang dapat memadat sendiri digunakan bahan aditif Superplasticizer sebanyak 1%. Sementara itu, untuk mendapatkan gambaran pengaruh limbah plastik PET dibuat variasi kadar limbah plastik PET ini dalam lima jenis, yaitu 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% limbah plastik PET. Hasil pengujian T50 menunjukkan bahwa pada semua kadar limbah PET yang dibuat (0%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% PET ), adalah masuk dalam persyaratan sebagai beton SCC. Rentang waktu yang masuk kategori beton SCC pada uji T50 adalah 3 sampai dengan 15 detik. Sedangkan pengujian L Shape box yang menghasilkan angka PA (passing ability) menunjukkan bahwa semua kadar limbah plastik PET yang dibuat, masuk dalam kiteria beton SCC. Akan tetapi pada pengujian V funnel, kadar limbah plastik PET 10% tidak masuk dalam kategori beton SCC, karena waktu yang tercatat sebesar 15,25 detik, melebihi dari batasan waktu maksimal yaitu 13 detik. Pengujian sifat beton keras menunjukkan hasil bahwa sampai dengan kadar limbah plastik PET 10%; berat beton SCC mengalami penurunan sebesar 6,95%, kuat tekan mengalami penurunan sebesar 16,72 %, kuat tarik belah beton mengalami penurunan sebesar 44%, dan modulus elastisitas mengalami penurunan sebesar 17,1%. Pengamatan terhadap pengaruh suhu menunjukkan bahwa dengan kondisi pengujian yang ada (suhu pemanasan sebesar 200o C dan dengan kondisi pengujian adalah saat benda uji telah dingin) maka sampai pada pemanasan selama 3 jam, beton tidak menunjukkan penurunan kekuatan yang signifikan terhadap kuat tekan beton dan kuat tarik belahnya, dan ini terlihat pada semua kadar limbah plastik PET, baik beton dengan kadar PET 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]