dc.description.abstract | Perilaku seksual berisiko remaja di daerah rural dan urban di Kabupaten Jember pada hasil penelitian tahun pertama dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis kelamin, kegiatan waktu luang remaja, sumber informasi kesehatan reproduksi remaja, pendidikan remaja, dan alasan penggunaan pelayanan kesehatan setempat. Hasil studi penelitian tahun pertama perilaku kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten Jember pada daerah urban didapatkan aspek pengetahuan 82,3%, sikap 43,8%, dan ketrampilan 70,8% adalah cukup. Sedangkan pada daerah rural menunjukkan pengetahuan 57,3% cukup, sikap 40,6% kurang, dan ketrampilan 63,5% cukup. Fenomena tersebut memerlukan suatu intervensi model pelayanan kesehatan pada remaja, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan reproduksi remaja melalui suatu aplikasi model klinik sahabat remaja berbasis komunitas di Kabupaten Jember. Perilaku kesehatan reproduksi di klinik sahabat remaja berbasis komunitas diaplikasikan dalam upaya meningkatkan kemampuan ketrampilan hidup remaja dalam program klinik sahabat remaja berbasis komunitas untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja di daerah urban dan rural Kabupaten Jember. Target pencapaian dari program ini adalah peningkatan ketrampilan hidup kesehatan reproduksi remaja dalam aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual remaja melalui terbentuknya klinik sahabat remaja berbasis komunitas di daerah urban dan rural Kabupaten Jember. Metode penelitian melalui quasi eksperiment dengan rancangan the randomized control two group design with pretest dan postest. Penelitian pada tahun kedua ini untuk mengaplikasikan model klinik sahabat remaja berbasis komunitas hasil dari penelitian tahun pertama. Implementasi model melalui penggunaan terapi modalitas remaja dan keluarga dalam pencapaian kemampuan perawatan dan kemandirian remaja sebagai pencapaian ketrampilan hidup sehingga terbentuk suatu klinik layanan kesehatan reproduksi remaja berbasis komunitas. Tahun ketiga merupakan aplikasi program model KSR (Klinik Sahabat Remaja) berbasis komunitas sebagai bagian program PKPR (Program Kesehatan Peduli Remaja) di Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan, tahun ketiga direncanakan apabila model klinik yang dihasilkan pada tahun kedua mendapatkan HAKI. Penelitian kedua dilakukan oleh peneliti melalui kerja sama dengan puskesmas dan sekolah serta masyarakat dalam penyiapan segala sumber daya untuk menghasilkan suatu model KSR berbasis komunitas. Kegiatan dilakukan dalam pelatihan dan pembentukan kelompokkelompok sehat remaja di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pada tahun ketiga akan dilakukan aplikasi dari model yang telah terbentuk pada tahun kedua dengan bekerja sama dengan Puskesmas, Dinas Kesehatan, BKKBN, dan KPA (Komisi Pemberantasan HIV/AIDS) di Kabupaten Jember. Perilaku seksual berisiko remaja di daerah rural dan urban di Kabupaten Jember pada hasil penelitian tahun pertama dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis kelamin, kegiatan waktu luang remaja, sumber informasi kesehatan reproduksi remaja, pendidikan remaja, dan alasan penggunaan pelayanan kesehatan setempat. Hasil studi penelitian tahun pertama perilaku kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten Jember pada daerah urban didapatkan aspek pengetahuan 82,3%, sikap 43,8%, dan ketrampilan 70,8% adalah cukup. Sedangkan pada daerah rural menunjukkan pengetahuan 57,3% cukup, sikap 40,6% kurang, dan ketrampilan 63,5% cukup. Fenomena tersebut memerlukan suatu intervensi model pelayanan kesehatan pada remaja, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan reproduksi remaja melalui suatu aplikasi model klinik sahabat remaja berbasis komunitas di Kabupaten Jember. Perilaku kesehatan reproduksi di klinik sahabat remaja berbasis komunitas diaplikasikan dalam upaya meningkatkan kemampuan ketrampilan hidup remaja dalam program klinik sahabat remaja berbasis komunitas untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja di daerah urban dan rural Kabupaten Jember. Target pencapaian dari program ini adalah peningkatan ketrampilan hidup kesehatan reproduksi remaja dalam aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual remaja melalui terbentuknya klinik sahabat remaja berbasis komunitas di daerah urban dan rural Kabupaten Jember. Metode penelitian melalui quasi eksperiment dengan rancangan the randomized control two group design with pretest dan postest. Penelitian pada tahun kedua ini untuk mengaplikasikan model klinik sahabat remaja berbasis komunitas hasil dari penelitian tahun pertama. Implementasi model melalui penggunaan terapi modalitas remaja dan keluarga dalam pencapaian kemampuan perawatan dan kemandirian remaja sebagai pencapaian ketrampilan hidup sehingga terbentuk suatu klinik layanan kesehatan reproduksi remaja berbasis komunitas. Tahun ketiga merupakan aplikasi program model KSR (Klinik Sahabat Remaja) berbasis komunitas sebagai bagian program PKPR (Program Kesehatan Peduli Remaja) di Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan, tahun ketiga direncanakan apabila model klinik yang dihasilkan pada tahun kedua mendapatkan HAKI. Penelitian kedua dilakukan oleh peneliti melalui kerja sama dengan puskesmas dan sekolah serta masyarakat dalam penyiapan segala sumber daya untuk menghasilkan suatu model KSR berbasis komunitas. Kegiatan dilakukan dalam pelatihan dan pembentukan kelompokkelompok sehat remaja di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pada tahun ketiga akan dilakukan aplikasi dari model yang telah terbentuk pada tahun kedua dengan bekerja sama dengan Puskesmas, Dinas Kesehatan, BKKBN, dan KPA (Komisi Pemberantasan HIV/AIDS) di Kabupaten Jember. | en_US |