PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN PELAT LANTAI KALSIFLOOR 20 DENGAN PELAT KONVESIONALDI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) PUTRI UNIVERSITAS JEMBER
Abstract
Pembangunan di Kabupaten Jember telah mengalami kemajuan, terbukti
dengan adanya berbagai pembangunan yang telah berjalan seiringnya waktu,
membuktikan bahwa perkembangan pembangunan di Kabupaten Jember telah
berkembang secara pesat. Pembangunan Rusunawi Putri Universitas Jember menjadi
salah satu acuan berkembangnya dunia konstruksi di Kabupaten Jember. P.T. Eternit
Gresik membuat sebuah inovasi berupa kalsifloor 20 yaitu plat fiber semen penutup
lantai dengan ketebalan 20 mm yang digunakan untuk aplikasi ruangan berupa pelat
lantai yang mencakup pembangunan rumah, apartemen dan bangunan – bangunan
umum dengan beban besar.
Kalsifloor 20 ditunjang oleh baja kanal CNP sebagai penopangnya, dan
diaplikasikan dengan memasang sekrup KalsiScrew FL pada rangka baja. Kalsifloor
20 bisa menjadi alternatif untuk pengerjaan plat ruangan maupun mezzazine, ruangan
tambahan, dan lain-lain dengan persiapan konstruk yang lebih cepat, sedangkan pelat
konvensional identik dengan tulangan besi yang diselimuti oleh beton yang sudah
biasa dipakai khalayak umum. Beton konvensional adalah suatu komponen struktur
yang paling utama dalam sebuah bangunan, suatu struktur kolom dirancang bisa
menahan beban aksial tekan. Beton konvensional dilakukan secara manual dengan
merangkai tulangan pada bangunan yang buat ( Ervanto, 2006)
Pembangunan Rusunawi Putri Universitas Jember selesai pada tahun 2011
yang menghabiskan biaya sebesar Rp 13.180.150.000,00 dengan klasifikasi pelat
masih menggunakan pengerjaan pelat secara konvensional. Jumlah biaya untuk
pengerjaan pelat dari tiap lantai sebesar Rp 1.575.976.400,00 pada tahun 2011.
vii
Dengan menggunakan formula future value biaya pengerjaan pelat konvensional
menjadi Rp 2.188.782.700,00.
Langkah – langkah pengerjaan pelat kalsifloor dalam pembangunan
Rusunawa Putri Universitas Jember mulai dari pembagian zona atau type plat,
pemilihan type baja, perencanaan baja, perencanaan kalsifloor, serta menghitung
volume setiap zona..
Hasil perancangan pengerjaan plat kalsifloor berdasarkan denah bangunan,
menghasilkan 6 type plat yang ditinjau dari luas ruangan serta kegunaannya. Setelah
mendapatkan rancangan yang sesuai. Hasil perhitungan pengerjaan pelat
menghabiskan biaya sebesar Rp 3.778.204.500,00 untuk pengerjaan pelat secara
keseluruhan bangunan 5 lantai.
Dari hasil tersebut, dari segi biaya kalsifloor 20 lebih mahal dibandingkan
dengan pelat konvensional, diperlukan penilitian lebih lanjut mengenai waktu
pengerjaan sehingga dapat mengetahui apakah kalsifloor lebih cepat dalam
pengerjaannya ataupun tidak.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]