PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP CUMULATIVE ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR CENDERUNG FINANCIAL DISTRESS DAN NONFINANCIAL DISTRESS
Abstract
Analisis rasio keuangan merupakan suatu pendekatan yang biasa digunakan
analis keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan menilai
suatu saham. Abnormal return saham merupakan selisih antara return ekspektasi
dengan return realisasi. Motivasi dilakukan penelitian ini adalah karena beberapa
pengaruh rasio keuangan yang diteliti sebelumnya menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. Selain itu, pemilihan kondisi perusahaan yang cenderung financial
distress (CFD) dan non-financial distress (NFD) dalam penelitian ini menjadi
penting dan menarik diteliti karena kondisi tersebut dapat dialami oleh semua
ukuran dan jenis perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh
rasio keuangan yang diukur berdasarkan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
earnings per share, dan dividend payout ratio terhadap cumulative abnormal return
saham pada perusahaan manufaktur CFD dan NFD.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi (explanatory research).
Populasi dalam penelitian ini adalah 146 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan
metode purposive sampling. Jumlah anggota sampel terdiri dari 33 perusahaan
manufaktur CFD dan 40 perusahaan manufaktur NFD. Jenis data dalam penelitian
ini adalah data sekunder berupa data keuangan perusahaan manufaktur CFD dan
NFD, diantaranya adalah nilai aset, liabilitas, pendapatan bersih, laba per lembar
saham, dsb. Data-data tersebut diolah menjadi data rasio keuangan sedangkan
cumulative abnormal return diperoleh dari harga saham perusahaan manufaktur
dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2010-2014. Metode analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan modifikasi regresi
dengan model logaritma dan autoregresif, serta pengujian model regresi dengan
chow test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, earnings per share, dan dividend payout ratio pada perusahaan
manufaktur CFD tidak berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal
return saham baik secara simultan maupun parsial. Hasil penelitian pada
perusahaan manufaktur NFD menunjukkan bahwa variabel likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, earnings per share, dan dividend payout ratio memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap cumulative abnormal return saham secara simultan
sedangkan secara parsial ditemukan bahwa hanya variabel profitabilitas yang secara
signifikan berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return saham dan
variabel lainnya tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian menggunakan uji
chow menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas, earnings per share, dan dividend payout ratio terhadap
cumulative abnormal return saham pada perusahaan manufaktur CFD dan NFD.