PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOL TOTAL KOMBINASI EKSTRAK METANOL DAUN MANGGA GADUNG (Mangifera indica L. var. gadung) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
Abstract
Senyawa fenolik merupakan produk alami yang memiliki sifat sebagai antioksidan yang dapat meredam radikal superoksida bebas, mempunyai sifat anti-aging yang baik untuk mengurangi resiko terjadinya kanker dan penyakit degeneratif lainnya. Mangga (Mangifera indica L.) merupakan salah satu tanaman asli dari Asia Tenggara. Kandungan senyawa polifenol dalam daun mangga yang besar diketahui memiliki banyak fungsi termasuk sebagai antioksidan dan biasa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit di beberapa negara. Tumbuhan lain yang juga banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah pandan wangi. Pandan wangi (Pandanus amaryllifous Roxb.) juga mengandung senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan yang potensial sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Potensi antioksidan dari kedua tanaman tersebut bisa dimanfaatkan penggunaannya lebih lanjut, maka dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dan kadar fenol total dengan mengkombinasikan ekstrak daun mangga gadung dan daun pandan wangi dalam beberapa perbandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar fenol total dan aktivitas antioksidan dalam bentuk tunggal ekstraknya terhadap kombinasi kedua ekstrak.
Tahapan penelitian yang pertama adalah ekstraksi, kemudian pengujian aktivitas antioksidan, dan penetapan kadar fenol total. Ekstraksi menggunakan metode remaserasi dengan pelarut metanol untuk daun mangga gadung dan etanol 96% untuk daun pandan wangi. Metode pengukuran aktivitas antioksidan yang digunakan adalah DPPH dengan vitamin C sebagai kontrol positif, sedangkan
ix
untuk penetapan kadar fenol total adalah pewarnaan reagen Folin-Ciocalteu dengan asam galat sebagai pembanding. Uji statistik menggunakan one way anova yang dilanjutkan dengan uji post hoc (LSD).
Hasil penelitian menunjukkan, rendemen yang diperoleh dari ekstraksi 100 g masing-masing serbuk daun mangga gadung dan daun pandan wangi berturut-turut sebesar 20,95% dan 11,65%. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa kelima perbandingan kombinasi ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kecil dibandingkan vitamin C. Nilai IC50 vitamin C sebesar 2,613±0,021 μg/ml, diikuti ekstrak metanol daun mangga gadung tunggal sebesar 3,263±0,009 μg/ml, ekstrak etanol daun pandan wangi tunggal sebesar 39,700±1,033 μg/ml, dan kombinasi ekstrak metanol daun mangga gadung dengan ekstrak etanol daun pandan wangi pada perbandingan 2:1 sebesar 7,483±0,039 μg/ml, perbandingan 1:1 sebesar 13,392±0,157 μg/ml, dan perbandingan 1:2 sebesar 10,951±0,084 μg/ml. Kadar fenol total yang terbesar adalah kombinasi ekstrak metanol daun mangga gadung dan ekstrak etanol daun pandan wangi (2:1) (330,216±5,778 mg GAE/g ekstrak), kemudian disusul oleh ekstrak metanol daun mangga gadung tunggal (307,982±5,386 mg GAE/g ekstrak), kombinasi 1:1 (228,176±2,778 mg GAE/g ekstrak), kombinasi 1:2 (151,355±0,4589 mg GAE/g ekstrak), dan yang memiliki kadar fenol total yang terkecil adalah ekstrak etanol daun pandan wangi tunggal (44,244±0,122 mg GAE/g ekstrak). Kombinasi ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan yang paling besar dari kelima perbandingan kombinasi tidak dihasilkan dari kadar fenol total yang paling besar.
Hasil uji Anova dan uji LSD menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan berbeda pada masing-masing perbandingan kombinasi dan pembanding secara bermakna. Selain itu, kadar fenol total dari masing-masing perbandingan kombinasi juga menunjukkan perbedaan yang bermakna dilihat dari besarnya signifikasi pada uji anova (0,000) yang lebih kecil dari nilai 1% (nilai p < 0,01) dengan tingkat kepercayaan sebesar 99%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian lebih lanjut.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]