dc.description.abstract | Berkembangnya ilmu pengetahuan dan sebagai suatu dampak semakin ketatnya persaingan perusahaan pada saat era globalisasi ini, banyak membawa dampak pada perusahaan untuk mengembangkan strategi keputusan manajemen operasional perusahaan, baik itu pada desain barang dan jasa, pengelolaan kualitas, strategi lokasi perusahaan, dan strategi penetapan tata letak (plant layout). Semakin lama, desain tata letak (plant layout) dirasa perlu sebagai suatu yang dinamis dalam sebuah perusahaan atau pabrik. Hal ini berarti perusahaan perlu mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan dan fleksibel sehingga dapat merespon dengan cepat dan mudah terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada saat proses produksi. Koperasi Karyawan Kartanegara merupakan koperasi yang terletak di Jalan Bondowoso KM. 10 Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Jawa Timur. Koperasi Karyawan Kartanegara dulunya hanya sebuah koperasi kecil yang berbadan hukum no. 5481/BH/II/12 tanggal 17 Desember 1968, namun pada tahun 1990 Kopkar Kartanegara mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik cerutu. Kopkar Kartanegara mendirikan pabrik cerutu karena melihat adanya kecenderungan peningkatan konsumsi cerutu. Pabrik cerutu yang didirikan oleh Koperasi Karyawan Kartanegara merupakan pabrik cerutu yang masih tradisional. Tradisional karena masih menggunkan alat alat yang sederhana. Pabrik cerutu di Koperasi Karyawan Kartanegara dalam memproduksi cerutu masih belum bisa mencapai target produksi yang diinginkan oleh manajer pabrik cerutu di Koperasi Karyawan Kartanegara. Peneliti disini ingin mengetahui faktor – faktor apa saja yang menyebabkan tidak tercapainya target produksipada pabrik cerutu. Faktor – faktor penyebab tidak tercapainya target produksi ini bisa dari layout pada pabrik cerutu yang digunakan saat ini dan juga bisa dari faktor - faktor lain. Alat analisi yang digunakan dalam penelitian adalah Activity Relation Chart (ARC) yang berfungsi untuk mengevaluasi layout
viii
awal yang digunakan pabrik cerutu di Koperasi Karyawan Kartanegara. Kedua, peneliti menggunakan metode 5S yang berfungsi untuk menganalisa apa sajakah faktor penyebab lain selain layout pabrik yang menyebabkan pabrik cerutu tidak dapat mencapai target output produksi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang meliputi jarak antar bagian, denah lokasi, dan irutan alur produksi. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data kualitatif yang meliputi hubungan keterkaitan antar ruang/bagian di pabrik cerutu.
Dari hasil analisis tata letak di pabrik cerutu pada Koperasi Karyawan Kartanegara telah dilakukan dengan menggunakan metode ARC, dapat disimpulkan adanya perubahan tata letak dimana ruang produksi bertukar dengan ruang packing. Jarak awal yang ditempuh adalah 20,5 meter sedangkan menggunakan layout alternative jarak menjadi 15,5 meter lebih pendek 5 meter. Sedangkan analilis untuk mengetahui faktor – faktor lain yang menyebabkan pabrik cerutu tidak dapat mencapai target produksi telah dilakukan dengan menggunakan metode 5S, yang dapat disimpulkan bahwa adanya alur komunikasi yang terhambat akibat tidak disiplinnya para karyawan dalam menggunakan alat – alat produksi serta adanya ketidak nyamanan bekerja akibat para pekerja yang tidak disiplin membersihkan ruang – ruang produksi. | en_US |