IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN TAMANAN BONDOWOSO (Studi Eksperimen pada Keterampilan Pemecahan Masalah dan Aktivitas Belajar Siswa)
Abstract
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMAN Tamanan Bondowoso. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X SMAN Tamanan Bondowoso. Sampel penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas terhadap populasi. Penentuan sampel penelitian
menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan
adalah post-test only control group design. Metode observasi dan dokumentasi
digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa. Analisis data post-test
siswa menggunakan Independent-Sample T-test dengan bantuan SPSS 16 untuk
mengkaji pengaruh model Problem Based Instruction terhadap pembelajaran
keterampilan pemecahan masalah antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen terdiri dari oral
activities, motor activities, dan mental activities yang didapat dari kegiatan observasi
dan dokumentasi selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem
Based Instruction sebesar 56,61 yang termasuk dalam kriteria cukup aktif. Hasil
analisis Independent-Sample T-test terhadap nilai post-test siswa menunjukkan bahwa
nilai rata-rata post-test keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen
lebih baik daripada nilai rata-rata post-test keterampilan pemecahan masalah siswa
kelas kontrol dengan nilai signifikansi (1-tailed) sebesar 0,000 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model Problem Based Instruction berpengaruh signifikan
terhadap keterampilan pemecahan masalah siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Model Problem Based Instruction
berpengaruh signifikan terhadap keterampilan pemecahan masalah siswa Kelas X
SMAN Tamanan Bondowoso dan (2) Model Problem Based Instruction dapat
merangsang siswa kelas X SMAN Tamanan tahun ajaran 2015/2016 untuk aktif
terlibat dalam proses pembelajaran. Rata-rata keaktifan siswa dalam memecahkan
masalah pembelajaran dengan model Problem Based Instruction termasuk dalam
kriteria Cukup Aktif.