TOKSISITAS CAMPURAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DENGAN EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar toksisitas campuran ekstrak daun Sirih (P. betle L.) dan biji Sirsak (A. muricata L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dengan Lethal Concentration 50 (LC50) yaitu konsentrasi kematian penggunaan ekstrak untuk mematikan larva nyamuk Aedes aegypti L. sebanyak 50% dari jumlah larva yang digunakan dalam penelitian dan untuk mengetahui toksisitas ekstrak tunggal dari ekstrak daun Sirih (P. betle L.) saja dan ekstrak biji Sirsak (A. muricata L.) saja.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Program Studi Pendidikan Biologi dan Laboratorium Biologi Farmasi, Universitas Jember. Serial konsentrasi ekstrak campuran daun Sirih (P. betle L.) dan biji Sirsak (A. muricata L.) yang digunakan adalah 50, 100, 200, 300, dan 400 ppm. Adapun serial konsentrasi ekstrak daun Sirih (P. betle L.) yang digunakan adalah 300, 600, 900, 1200, dan 1500 ppm. Serial
konsentrasi ekstrak tunggal biji biji Sirsak (A. muricata L.) yang digunakan adalah 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm. Perlakuan terdiri 3 ulangan , masing-masing ulangan menggunakan 20 larva. Dengan demikian jumlah larva yang digunakan dalam penelitian sebanyak 1000 ekor larva. Data untuk menentukan LC50 diperoleh dengan mengunakan analisis probit dengan program computer Minitab 14.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data didapatkan besarnya LC50 dalam waktu dedah 24 jam campuran ekstrak daun Sirih (P. betle L.) dan biji Sirsak (A. muricata L.) adalah 201,5 ppm. Nilai tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan LC50 ekstrak tunggal daun Sirih yaitu 704,07 ppm dan lebih tinggi dari LC50 ekstrak tunggal biji Sirsak yaitu 24,8 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa toksisitas campuran ekstrak daun Sirih (P. betle L.) dan biji Sirsak (A. muricata L.) lebih tinggi dibandingkan dengan toksisitas ekstrak tunggal daun Sirih saja tetapi lebih rendah dibandingkan ekstrak biji Sirsak saja. Pengaturan faktor eksternal juga perlu diperhatikan, yaitu suhu dan kelembapan agar tidak ada ketidakfalidan data. Dalam penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan berbagai macam variasi perbandingan campuran ekstrak daun Sirih (P. betle L.) dan biji Sirsak (A. muricata L.).