GAMBARAN PERILAKU MENYIMPANG PENGAKSES ANIMASI SEKSUAL PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS JEMBER KABUPATEN JEMBER (Study Kualitatif di Kabupaten Jember)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kesehatan Mental Remaja Pecandu Seks Animasi dalam Pemenuhan Hasrat Seksualnya di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan dan menggunakan jenis penelitian diskriptif, yaitu jenis penelitian yang menggambarkan, meringkas berbagai kondisi dan situasi yang ada. Peneliti menggunakan informan untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian yang dipilih berdasarkan teknik snowball yaitu dengan mencari informan kunci. Peneliti melakukan triangulasi sebagai validitas dan reliabilitas data dalam penelitian ini, dengan melakukan wawancara kepada sumber yang berbeda, yaitu informan kunci informan utama, dan informan tambahan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang valid.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pecandu animasi seksual cenderung menyukai media visual, yaitu komik yang banyak dipakai oleh informan. Informan menyukai media visual komik, informan merasa tidak begitu berdosa ketika yang dilihatnya dalam bentuk kartun. Teknologi mempengaruhi informan untuk tertarik dan menyebabkan ketagihan, ketergantungan dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan di dalamnya. Perilaku informan
dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Informan memiliki kelompok sosial yang juga menyimpang. Hasrat seksual yang muncul dalam pribadi informan sangat tinggi. Daya tarik seksual informan dipengaruhi oleh lawan jenis, pikiran, dan sentuhan. Hasil penelitian ini cenderung ke gangguan mental pre occupacy, tetapi tetapi tidak dapat dikatakan sebagai gangguan mental seutuhnya.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini untuk orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat agar meluangkan waktu untuk memperhatikan anak, dengan cara menjalin komunikasi dan melakukan pendekatan kepada anak remaja untuk mengetahui perkembangan remaja dan dunianya, membatasi serta mengontrol penggunaan gadget, komik, dan lain sebagainya yang berbau porno serta mengontrol kegiatan mereka sehari-hari, terutama pada masa perkembangan remaja. Tujuannya, agar anak-anak tidak terpengaruh lingkungan negatif dan diharapkan mampu menekan perilaku remaja yang menyimpang.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]