Show simple item record

dc.contributor.advisorAsnawati
dc.contributor.advisorAndarini, Novita
dc.contributor.authorKharismaningrum, Resty Rukmi
dc.date.accessioned2017-01-18T07:37:59Z
dc.date.available2017-01-18T07:37:59Z
dc.date.issued2017-01-18
dc.identifier.nim111810301016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78882
dc.description.abstractRhodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan dan dalam bentuk larutan berwarna merah terang dan berflourosensi. Senyawa Rhodamin B merupakan salah satu zat warna yang banyak digunakan dalam industry tekstil. Penanganan limbah Rhodamin B dapat dilakukan dengan menggunakan teknik adsorbsi. Salah satu zat yang dapat digunakan untuk adsorbsi Rhodamin B adalah selulosa. Selulosa merupakan senyawa polimer dengan monomer 1,4 yang mempunyai karakter hidrofilik serta mempunyai gugus alkohol primer dan sekunder yang keduanya mampu mengadakan reaksi dengan zat warna reaktif. Proses adsorbsi Rhodamin B menggunakan kolom gelas dengan diameter 0,8 cm dan menggunakan laju alir 0,08 mL/menit. Teknik adsorbsi Rhodamin B dapat dilakukan dengan metode dinamis. Metode dinamis memiliki keuntungan salah satunya ialah dapat digunakan pada industri skala besar sehinggalebih efektif jika diaplikasikan pada proses industri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapasitas adsorbsi selulosa terhadap Rhodamin B dengan variasi massa adsorben dan variasi pH larutan influen. Penentuan kapasitas adsorbsi dilakukan dengan cara mengalirkan terus menerus larutan influen kedalam kolom yang berisi adsorben selulosa. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan prinsip down flow fixed bed colomn, dimana down flow merupakan model aliran dari arah atas ke bagian bawah kolom. Larutan influen dan adsorben selulosa akan berinteraksi hidrogen dimana gugus yang lebih positif pada Rhodamin B akan mengadakan interaksi dengan gugus yang lebih negatif (gugus OH) pada selulosa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa optimasi variasi massa adsorben dengan kapasitas adsorbsi tertinggi adalah massa 0,3 g dengan kapasitas adsorpsi 5,94 mg/g. Optimasi variasi pH larutan influen dengan kapasitas adsorbsi tertinggi diperoleh saat pH 7 dengan kapasitas adsorpsi 6,13 mg/g. Keadaan influen atau analit yang terikat di dalam kolom digambarkan melalui kurva breakthrough. Kurva breakthrough menggambarkan keadaan break point yaitu keadaan analit yang terikat pada adsorben sebesar 5% hingga analit yang terikat pada adsorben mendekati jenuh sebesar 95% atau disebut titik exhaustion point. Berdasarkan gambaran grafik kurva tersebut didapatkan bahwa kurva breakthrough yang ideal pada massa adsorben 0,3 g dan pH larutan influen 7. Hasil pengukuran kapasitas adsorbsi menggunakan persamaan Thomas menunjukkan bahwa kapasitas adsorbsi untuk massa adsorben 0,3 g dan pH influen 7 sebesar 5,72 mg/g adsorben. Penelitian ini perlu dilakukan penyempurnaan dengan menambah variasi diameter kolom kerja dan mengkombinasikan adsorben selulosa dengan adsorben lain agar memperoleh kapasitas adsorbsi yang lebih baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKAPASITAS ADSORPSI SELULOSAen_US
dc.subjectRHODAMIN Ben_US
dc.subjectSISTEM DINAMISen_US
dc.titlePENENTUAN KAPASITAS ADSORPSI SELULOSA TERHADAP RHODAMIN B DALAM SISTEM DINAMISen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record