Show simple item record

dc.contributor.authorHidayah, Suci Rohmatul
dc.date.accessioned2017-01-18T06:47:10Z
dc.date.available2017-01-18T06:47:10Z
dc.date.issued2017-01-18
dc.identifier.nim120210101057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78869
dc.description.abstractBerpikir kritis merupakan proses disiplin secara intelektual dimana seseorang secara aktif dan terampil memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesakan dan mengevaluasi berbagai informasi yang dia kumpulkan untuk memecahkan setiap permasalahan yang ada. Jacob dan Sam (2008) mendefinisikan 4 tahapan proses berpikir kritis, yaitu klarifikasi, assessment, inferensi, dan strategi. Proses pemecahan masalah tidak hanya melibatkan kemampuan berpikir saja, namun juga memerlukan usaha keras untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada. Adversity Quotient (AQ) merupakan suatu kecerdasan atau kemampuan dalam mengubah, mengolah sebuah permasalahan atau kesulitan, dan menjadikannya sebuah tantangan untuk diselesaikan. Menurut Stoltz (dalam Bennu, 2012) ada tiga tipe kategori AQ, yaitu quitter (AQ rendah ), camper (AQ sedang) dan climber (AQ tinggi). Pengelompokan tiga tipe AQ tersebut dilakukan dengan menggunakan angket Adversity Response Profile (ARP). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pokok bahasan segitiga dan segi empat ditinjau dari Adversity Quotient Siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subyek dilakukan menggunakan teknik snowball sampling. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII F MTs. Al-Qodiri 1 jember. Penelitian dilakukan pada semester genap 2015/2016. Instrumen yang digunakan meliputi Adversity Response Profile (ARP), tes, dan pedoman wawancara. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode angket, tes, dan wawancara. Analisis data penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah data hasil tes kemampuan berpikir kritis dan hasil wawancara terhadap jawaban setiap subyek penelitian. Berdasarkan hasil analisis data hasil validasi angket dan tes diperoleh rerata total (𝑉𝑎) angket sebesar 4,83 dan rerata total (𝑉𝑎) tes sebesar 4,67 sehingga angket dan tes termasuk kategori valid. Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan beberapa revisi sesuai dengan saran validator. Tahap selanjutnya yaitu melakukan uji reliabilitas angket dan tes menggunakan rumus alpha. Uji reliabilitas berguna untuk menunjukkan keajekan suatu instrumen (tes dan angket) dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Setelah menganalisa hasil uji coba angket dan tes, diperoleh koefisien reliabilitas angket sebesar 0,764 menunjukan angket termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi dan koefisien reliabilitas tes sebesar 0,64 menunjukan tes termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi pula sehingga angket dan tes dapat diberikan pada subyek. Hasil analisis terhadap jawaban dan wawancara yg dilakukan pada subyek 1 dan 2 ( Siswa climber), subyek 3, 4, dan 5 (Siswa camper), serta subyek 6 (Siswa quitter) dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kritis menunjukkan bahwa subyek 1 dan 2 ( Siswa climber) melalui semua indikator berpikir kritis dalam menyelesaikan setiap tes yang diberikan sehingga diperoleh solusi pemecahan yang tepat. Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa climber yang memiliki sifat ulet, gigih, dan berani mengunakan solusi yang menurutnya benar meskipun berbeda dengan siswa lainnya. Subyek 3, 4, dan 5 (Siswa camper) hanya mampu melewati tahap klarifikasi dan Assessment dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan, sehingga solusi pemecahan masalah yang diberikan kurang tepat. Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa camper yang cepat merasa puas dengan apa yang mereka kerjakan dan kerap mengabaikan kemungkinan-kemungkinan yang akan didapat. Sedangkan subyek 6 (Siswa quitter), hanya mampu memenuhi tahap klarifikasi dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa dengan AQ rendah yang mudah menyerah ketika menemukan kesulitan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBERPIKIR KRITIS SISWAen_US
dc.subjectPEMECAHAN MASALAH MATEMATIKAen_US
dc.subjectADVERSITY QUOTIENTen_US
dc.subjectAQen_US
dc.titlePROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII F MTs AL-QODIRI 1 JEMBER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record