PENGARUH EKSTRAK DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN DIABETES MELLITUS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER
Abstract
Tanaman asam jawa merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk
tanaman berbuah polong. Nama ilmiah asam jawa adalah Tamarindus indica L. dan
termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Penggunaan tanaman sebagai obat
telah lama dikenal manusia. Tanaman asam Jawa (Tamarindus indica L.) merupakan
salah satu tanaman obat yang telah teruji secara klinis dapat menyembuhkan atau
mencegah berbagai macam penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol
daun asam jawa (Tamarindus indica L.) memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar
kolesterol darah pada tikus putih jantan galur wistar. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh ekstrak daun asam jawa terhadap diabetes mellitus
mencit jantan, menganalisis konsentrasi maksimal ekstrak yang mampu menurunkan
diabetes mellitus serta menganalisis kelayakan hasil penelitian untuk disusun sebagai
buku ilmiah populer.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental laboratoris untuk menganalis
pengaruh ekstrak daun asam terhadap diabetes mellitus mencit jantan. Mencit dibagi
menjadi 5 perlakuan dengan masing-masing perlakuan menggunakan 3 kali
pengulangan. Perlakuan tersebut yaitu kontrol positif (glibenklamid 0,013 mg/20 g
BB), kotrol negatif (CMCNa 1%), perlakuan 1 (ekstrak daun asam dosis 1 mg/20 g
BB), perlakuan 2 (ekstrak daun asam dosis 2 mg/20 g BB), dan perlakuan 3 (ekstrak
daun asam dosis 4 mg/20 g BB). Pengetahuan tentang potensi daun asam jawa
sebagai antidiabetes perlu diketahui oleh masyarakat umum sehingga hasil penelitian
ini dibuat dalam bentuk buku ilmiah populer. Uji produk dilakukan dengan penilaian
validator terhadap produk penelitian berupa buku ilmiah populer. Adapaun analisis
data untuk uji produk penelitian menggunakan instrumen validasi buku ilmiah
populer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata penurunan kadar gula darah tiap
perlakuan dari yang tertinggi hingga terendah yaitu kontrol positif glibenklamid 0,013
mg/20 g BB (234 ± 6,26), ekstrak daun asam 2 mg/20 g BB (235 ± 61,22), ekstrak
daun asam 4 mg/20 g BB (180,33 ± 11,14), ekstrak daun asam 1 mg/20 g BB (126 ±
24,55), dan kontrol negatif -118 ± 35,19). Ekstrak daun asam jawa berperan dalam
menurunkan diabetes mellitus karena daun asam jawa mengandung beberapa
senyawa kimia yang memiliki kemampuan sebagai antidiabetes. Senyawa tersebut
yaitu alkaloid, flavonoid dan tanin. Alkaloid mempunyai aktivitas fisiologi yang
menonjol sehingga digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Flavonoid
bertugas merangsang sekresi insulin dan meregenerasi kerusakan sel β pankreas.
Tanin bertindak sebagai pemangsa radikal bebas dan mengaktifkan enzim aktioksidan
yang meregenerasi sel β pankreas. Efek tanin yaitu menghambat penyerapan glukosa
di intestinal. Selain itu, tanin juga bertindak memperbaiki stress oksidatif patologik
pada situasi diabetik. Nilai validasi dari dosen ahli materi diperoleh sebesar 78,12%,
nilai validasi dari dosen ahli media dan pengembangan diperoleh sebesar 83,33%,
nilai validasi dari masyarakat diperoleh sebesar 92,86 %. Selanjutnya dari data
tersebut diperoleh rata-rata nilai validasi sebesar 84,77 %. Berdasarkan rata-rata nilai
validasi yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa produk buku ilmiah populer yang
telah disusun sangat layak untuk dijadikan buku bacaan bagi masyarakat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
ekstrak daun asam jawa berpengaruh menurunkan kadar gula darah pada mencit
diabetes mellitus dan dosis ekstrak daun asam jawa yang paling berpengaruh dalam
menurunkan kadar gula darah adalah pada perlakuan 2 yaitu dengan dosis 2 mg/20 g
BB. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut menggunakan hewan coba tikus (Rattus
novergicus L.) dengan menggunakan ekstrak daun asam jawa (Tamarindus indica L.)
dalam menurunkan kadar gula darah