dc.description.abstract | Dalam beberapa dasawarsa terakhir, perekonomian dunia telah semakin terkait,
melalui perdagangan internasional yang meluas dalam jasa maupun barang primer
dan barang manufaktur, melalui investasi fortofolio seperti pinjaman internasional
dan pembelian saham, melalui investasi langsung, khususnya dalam perusahaan
multinasional besar. Indonesia dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta,
ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan
suatu pasar yang potensial. Dominasi asing tampaknya semakin tak terbendung dalam
perekonomian nasional. Fakta menunjukan, perkembangan pasar ritel modern yang
mayoritas dimiliki asing meningkat signifikan setiap tahun. Masuknya peritel asing
itu akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Disisi lain, hal tersebut
sangat berpotensi mematikan pasar tradisional. Dampak negatif pertumbuhan ritel
modern yang tumbuh semakin pesat belakangan ini, khususnya di kota-kota besar
seperti Jakarta dan Surabaya, mulai dirasakan banyak pedagang tradisional. Hasil
diskusi diantara pengamat ritel Indonesia Koestarjono Prodjolalito dan sejumlah
pedagang alat-alat listrik tradisional menunjukkan, banyaknya macam/merek barang
yang ditawarkan hypermarket, termasuk alat-alat listrik mengancam usaha mereka.
Survei juga menunjukkan, pasar modern di Indonesia tumbuh 31,4 persen per tahun,
sedangkan pasar tradisional malah menurun 8 persen setiap tahun. Bila hal itu
dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin pasar tradisional hanya menyisakan
nama. (Jawa Pos, Jumat 16 Desember 2011)
Fenomena ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Jember khususnya di
Kecamatan Kalisat. Banyaknya pasar modern di wilayah tersebut menimbulkan rasa
ketidaknyamanan dari para pedagang tradisonal terhadap keberadaan toko modern.
Ketidaknyamanan itu timbul akibat berkurangnya pendapatan pedagang tradisonal
setiap harinya, karena banyak masyarakat yang telah beralih untuk berbelanja di toko
modern. Faktor preferensi dan perilaku masyarakat yang berubah akibat perubahan
tingkat pendapatan, cara hidup, ketersediaan waktu luang dan kemajuan teknologi,
biaya transportasi, urbanisasi dan globalisasi mempengaruhi jumlah pengguna pasar
tradisional skala kecil-menengah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan toko modern dapat
memberikan dampak positif maupun negatif bagi pedagang toko tradisional. Dampak
positif yang dirasakan oleh pedagang tradisional adalah ; 1) dapat melakukan suatu
inovasi usaha atau pengembangan usaha; 2) pemberian label harga pada barang
dagangan dengan tujuan memudahkan konsumen mengetahui harga barang tanpa
harus bertanya; 3) melakukan bazaar atau diskon harga barang dagangan; 4) Menjaga
kualitas barang dagangan dan kebersihan tempat usaha. Selain itu juga ada dampak
negative yang dirasakan oleh pedagang toko tradisional yakni; 1) Kehilanggan
pelanggan; 2) pedagang toko tradisional mengalami penurunan omset yang
signifikan; dan 3) pedagang toko tradisional mengalami gulung tikar atau bangkrut
karena kalah bersaing dengan toko modern dikarenakan tidak memiliki inovasi usaha
atau pengembangan usaha. | en_US |