ANALISIS VARIASI METODE PENDINGINAN MILLING CNC TIPE VMC-L-540 PADA KEKASARAN PERMUKAAN S45C DENGAN METODE TAGUCHI
Abstract
Dalam proses milling, kekasaran permukaan adalah hal yang sangat penting. Dari kekasaran permukaan ini dapat dilakukan evaluasi apakah benda kerja dapat diterima atau tidak. Semakin rendah kekasaran permukaan suatu benda kerja maka kualitas benda kerja tersebut akan semakin baik. Kekasaran permukaan yang semakin tinggi akan mengakibatkan kinerja komponen pasangan benda kerja ini sangat penting untuk komponen-komponen elemen mesin yang saling bergesekan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi metode pendinginan, kecepatan pemakanan, dan kedalaman pemakanan terhadap tingkat kekasaran permukaan hasil proses permesinan milling CNC. Serta mengetahui parameter manakah yang menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang optimal pada proses permesinan milling CNC dengan menggunakan metode taguchi.
Pemilihan jenis Orthogonal Array berdasarkan jumlah parameter kendali yang akan digunakan dan jumlah level dari setiap parameter kendali. Terdapat 3 buah parameter kendali yang akan digunakan. Sedangkan jumlah level yang akan digunakan adalah 3 buah setiap parameter kendali. Oleh karena itu, program Orthogonal Array L9 yang dipilih.
Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dalam satu kombinasi parameter. Kemudian pengambilan data nilai kekasaran permukaan dilakukan secara horisontal pada permukaan benda kerja dengan pengambilan data sebanyak 3 (tiga) kali pada benda kerja.
Hasil dari analisis statistik membuktikan bahwa pada variabel putaran spindle terbukti memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kekasaran permukaan dengan nilai persen kontribusi sebesar 60,708 %. Pada variabel kecepatan pemakanan terbukti tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kekasaran permukaan
ix
dengan nilai persen kontribusi sebesar 15,768 %. Sedangkan untuk varibel kedalaman
pemakanan terbukti tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kekasaran
permukaan karena variabel telah dilakukan pooling dengan nilai persen kontribusi
sebelum dilakukannya pooling sebesar -6,728%.
Sedangkan kombinasi yang optimum untuk tingkat kekasaran permukaan yang
terendah dapat diperoleh dengan kombinasi faktor metode pendinginan “kabut”
(faktor A level 3), kecepatan pemakanan 180 mm/menit (faktor B level 1), dan
kedalaman pemakanan 0,200 mm (faktor C level 1).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]