SIMULASI KARAKTERISTIK I-V DIODA SEL SURYA PADA VARIASI KETEBALAN LAPISAN-P MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
Abstract
Tingkat kebutuhan akan ketersediaan listrik yang semakin meningkat, sel
surya menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang mengkonversi langsung
energi matahari menjadi energi listrik. Pembangkit energi listrik tenaga surya
merupakan sumber energi alternatif yang bersih, aman dan mudah digunakan
dimanapun. Perkembangan kegiatan penelitian terhadap peningkatan kinerja sel surya
terus dilakukan. Peningkatan kinerja sel surya dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa parameter penting, salah satunya ketebalan lapisan.
Ketebalan lapisan sel surya dapat mempengaruhi proses konversi fotovoltaik di dalam
divais. Divais dioda sel surya dengan struktur persambungan p-n, apabila ketebalan
lapisan-p tebal maka akan mengurangi energi foton yang dibutuhkan oleh lapisn-n
untuk proses generasi. Namun demikian, apabila lapisan-p terlalu tipis potensial
difusi tidak dapat terbentuk sehingga dapat mengurangi rapat arus listrik yang
dihasilkan. Rapat arus listrik yang dihasilkan dapat diketahui pada perubahan kurva
karakteristik arus-tegangan (I-V). Berdasarkan kurva karakteristik I-V ini, maka
kinerja dari sebuah divais sel surya, yang menjadi parameter kualitas dari sel surya,
dapat diidentifikasi. Pada penelitian ini pengaruh variasi ketebalan lapisan-p dioda sel
surya khususnya pada material Si jenis persambungan p-n, akan disimulasikan
berdasarkan kurva karakteristik I-V menggunakan metode elemen hingga.
Metode elemen hingga merupakan suatu metode yang dilakukan dengan
membagi geometri material menjadi elemen-elemen kecil dengan menggunakan
pendekatan berupa persamaan diferensial semikonduktor. Semakin kecil elemen yang didefinisikan, hasil yang diperoleh semakin akurat. Parameter fisis dioda sel surya
Silikon merujuk berdasarkan penelitian sebelumnya. Pengolahan parameter fisis
dioda sel surya Silikon secara matematis berdasarkan persamaan Poisson dan persamaan kontinuitas. Ketebalan lapisan-p yang diaplikasikan dari 0,7 μm sampai dengan 1,5 μm dengan kelipatan 0,1 μm, sedangkan ketebalan lapisan-n dibuat tetap 3,5 μm.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa variasi
ketebalan lapisan-p memberikan pengaruh terhadap karakteristik arus-tegangan yang
dihasilkan dioda sel surya. Semakin besar ketebalan lapisan-p yang diaplikasikan
maka rapat arus dioda sel surya semakin menurun, sebaliknya semakin tipis ketebalan
lapisan-p yang diaplikasikan maka rapat arus dioda sel surya semakin meningkat.
Peningkatan ketebalan lapisan-p membuat energi yang diterima lapisan-p semakin
meningkat, namun mengurangi energi yang diterima lapisan-n. Lapisan-p sebagai
lapisan jendela (window layer) akan menerima energi dalam porsi lebih besar
dibandikan lapisan-n, oleh karenanya lapisan-p harus lebih tipis agar proses generasi
dalam lapisan-n berlangsung secara maksimal. Dengan demikian lapisan-p yang tipis
pada dioda sel surya persambungan p-n akan menghasilkan arus lebih besar
dibandingkan lapisan-p yang tebal. Kinerja sel surya dapat diketahui dari parameter
sel surya yang dihasilkan. Parameter yang lebih mudah digunakan untuk menentukan
kinerja sel surya yang optimum dengan menentukan rapat arus yang dihasilkan. Hasil
simulasi menunjukkan bahwa pada ketebalan lapisan-p sebesar 0,7 dan lapisan-n
sebesar 3,5 memiliki nilai rapat arus yang lebih tinggi dibandingkan variasi
ketebalan lapisan-p lainnya. Besar rapat arus hubung singkat paling optimum yang dihasilkan yaitu sebesar 1,41 x 10-11 A/ dan tegangan dengan nilai rapat arus
minimum diperoleh sebesar 0,375 volt. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja atau
performance dioda sel surya Si yang optimum pada penelitian ini didapatkan ketika ketebalan lapisan-p sebesar 0,7 .