PENGARUH FRAKSI MASSA SERAT DAN KONSENTRASI ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT SELULOSA BAKTERI DENGAN PENGUAT SERAT AMPAS TEBU
Abstract
Penggunaan teknologi bahan komposit yang berasal dari bahan organik
sebagai bahan baku alternatif di berbagai bidang industri mampu bersaing dengan
bahan baku yang berasal dari logam dengan beberapa keunggulan tersendiri,
misalnya tahan korosi, kuat dan kaku namun ringan, ramah lingkungan serta murah.
Kenyataan ini mendorong untuk mensintesis bahan komposit baru berbasis serat
ampas tebu dengan matriks selulosa bakteri pada berbagai variasi konsentrasi alkali
dan fraksi massa serat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh keduanya terhadap nilai kekuatan tarik dari bahan komposit. Adapun
variasi konsentrasi alkali yang digunakan yaitu sebesar 5% (w/v), 10% (w/v) dan
15% (w/v). Pada masing-masing variasi tersebut dilakukan variasi perbadingan fraksi
massa serat yaitu sebesar 10% (wt%), 20% (wt%) dan 30% (wt%).
Serat ampas tebu dan matriks selulosa bakteri diolah menjadi bentuk
lembaran kemudian dicetak menggunakan hot press machine pada suhu 170 oC
selama 5 menit. Bahan komposit lamina yang dihasilkan memiliki dimensi panjang
100 mm, lebar 10 mm dan tebal 5 mm. Pengujian terhadap bahan komposit
dilakukan dengan menggunakan alat uji tarik merk Shimadzu Autograph AG-X 5
KN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi alkali tidak
berpengaruh terhadap nilai kekuatan tarik bahan komposit. Sedangkan variasi fraksi
massa serat pada konsentrasi alkali 5% (w/v) menurunkan nilai kekuatan tarik bahan
komposit, namun pada konsentrasi alkali 10% (w/v) dan 15% (w/v) tidak
menunjukkan adanya pengaruh terhadap nilai kekuatan tarik bahan komposit. Nilai
kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada konsentrasi alkali 5% (w/v) dengan fraksi
massa serat 10% (wt%), yaitu sebesar (72,64 ± 3,62) MPa, sedangkan nilai kekuatan
tarik terendah diperoleh pada variasi konsentrasi alkali yang sama namun dengan
fraksi massa serat 30% (wt%), yaitu sebesar (48,29 ± 2,22) MPa. Di lain pihak,
variasi konsentrasi alkali maupun fraksi massa serat tidak berpengaruh terhadap nilai
modulus elastisitas bahan.