MANTRA NYARANG UDAN MASYARAKAT GRESIK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam prosesi ritual nyarang udan masyarakat Gresik setiap dukun atau pawang hujan memiliki cara atau ritual nyarang udan yang berbeda-beda yang di dalamnya memuat nilai-nilai religius, sosial, budaya, dan nilai moral yang berfungsi sebagai perbaikan tingkah laku. Struktur mantra nyarang udan di dalamnya memuat sugesti yang dapat menimbulkan dampak untuk melakukan kebajikan dan mengajak makhluk lain untuk berbuat kebaikan. Selain berfungsi menolak hujan, mantra nyarang udan berfungsi sebagai media komunikasi dengan Tuhan dan penghubung dalam sesaji sebagai bentuk penghormatan kepada lelulur desa.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai mantra nyarang udan masyarakat Gresik hal-hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut: 1) masyarakat Gresik, sebaiknya memiliki kesadaran untuk melestarikan, membina, dan mengembangkan bahasa, sastra, dan budaya daerahnya masing-masing. Misalnya memiliki kesadaran untuk memahami dan melestarikan mantra nyarang udan yang berasal dari daerah masing-masing, 2) peneliti sebidang ilmu, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian tentang mantra lebih dalam lagi mengenai analisis struktur, panadangan dunia atau pergeseran nilai, 3) dunia pendidikan, sebaiknya pendidik atau guru lebih menghimbau siswa untuk peduli terhadap sastra dan budaya pada daerahnya masing-masing. Selain itu pendidik atau guru juga pelu mengenalkan sastra lama yang berasal dari daerahnya, misalnya mantra nyarang udan masyarakat Gresik yang dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra di SMA khususnya pembelajaran puisi.