APLIKASI BRIEF PSYCHOEDUCATION TERHADAP STIGMA HIV/AIDS DAN PEMANFAATAN VCT PADA IBU RUMAH TANGGA DI AREA PERKEBUNAN KOPI DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Latar belakang: HIV/AIDS telah menyebabkan banyak dampak negatif selama kurang lebih 29 tahun terakhir pada masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Hal ini berdampak bukan hanya pada aspek kesehatan, namun juga munculnya permasalahan pada aspek ekonomi dan sosial. Seringkali masyarakat menyimpulkan bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) telah berperilaku amoral atau bertindak dengan cara yang salah yang memungkinkan mereka terjangkit virus ini. Tes HIV dan konseling merupakan gerbang utama untuk pencegahan HIV, serta untuk mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan. Orang yang menjalani VCT akan belajar tentang status HIV nya dan memperoleh pengetahuan tentang bagaimana menghindari perilaku yang beresiko yang akan melindungi diri mereka sendiri maupun orang lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian brief psychoeducation terhadap stigma serta pemanfaatan VCT oleh ibu rumah tangga di kawasan perkebunan kopi di Kabupaten Jember. Metode: Jenis penelitan ini termasuk quasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel pada masing-masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sejumlah 15 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dianalisa dengan uji t-test dependent dan t-test independent dan uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-wilk. Hasil: hasil uji t-test berpasangan menyatakan ada perbedaan stigma dan pemanfaatan VCT secara signifikan pada ibu rumah tangga sebelum dan sesudah diberikan brief psychoeducation (p value = 0,000 ; CI 95% < alpha = 0,05). Hasil uji t-independen juga didapatkan p value = 0,000 ; CI 95% < alpha = 0,05 yang berarti ada perbedaan stigma dan pemanfaatan VCT yang signifikan pada responden yang diberikan brief psychoeducation dan yang tidak diberikan. Kesimpulan: brief psychoeducation menurunkan stigma negatif serta meningkatkan motivasi untuk memanfaatkan VCT pada ibu rumah tangga di area perkebunan. Perawat harus mampu selalu mengembangkan dan mengaplikasikan prosedur pelaksanaan brief psychoeducation terutama pada populasi kunci untuk meminimalkan stigma terhadap ODHA serta meningkatkan motivasi untuk memanfaatkan VCT.