PENGARUH PANJANG SALURAN SUDDEN EXPANSION TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN PADA MESO-SCALE COMBUSTOR
Abstract
Sumber energi ramah lingkungan dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk
membantu mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil merupakan
sumber energi yang tidak terbarukan, oleh karena itu dibutuhkan kebijakan pemerintah
agar masyarakat memiliki budaya bijak dalam menggunakan bahan bakar fosil atau
dilakukan pengembangan teknologi dalam pengolahan atau pemakaian sumber energi
fosil. Meso-combustion atau pembakaran pada saluran ruang bakar dengan diameter
sebesar 1 – 10 mm (Maruta dan Ju, 2011) merupakan salah satu wujud pengembangan
teknologi pemanfaatan bahan bakar fosil. Pembakaran ini memiliki potensi untuk
menghasilkan energi panas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit
listrik skala mikro atau disebut Micro Power Generator (MPG). Komponen utama
MPG adalah ruang bakar atau disebut combustor, dalam combustor tersebut
berlangsung proses pembakaran skala meso.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengamatan terhadap
flammability limit atau batas nyala api dan visualisasi nyala api pada proses
pembakaran skala meso (meso-scale combustion). Penelitian ini dilakukan dengan jalan
memberikan variasi dimensi panjang saluran sudden expansion pada combustor
sebesar 10 mm, 15 mm, dan 20 mm. Combustor tersebut terdiri dari bagian input yang
terbuat dari tembaga dan bagian output yang terbuat dari quartz glass, dengan diameter
dalam bagian input sebesar 2,6 mm dan diameter dalam bagian output sebesar 3,5 mm.
Penambahan dimensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan batas nyala api atau
flammability limit pada proses pembakaran.
Hasil perbandingan batas nyala api pada variasi panjang saluran sudden
expansion menunjukkan bahwa batas nyala api atau flammability limit terluas terdapat
pada saluran sudden expansion dengan panjang 20 mm, dimana api dapat menyala
dalam rentang rasio nilai ekuivalen (ɸ) = 0,91 – 1,38 dan nilai kecepatan reaktan (v) =
19,6 – 31 cm/s, untuk panjang saluran sudden expansion 15 mm api dapat menyala
pada rasio ekuivalen (ɸ) = 0,93 – 1,35 dan nilai kecepatan reaktan (v) = 19,1 – 28,1
cm/s. Sedangkan untuk panjang saluran sudden expansion 10 mm api dapat menyala
pada nilai rasio ekuivalen (ɸ) = 0,94 – 1,22 dan nilai kecepatan reaktan (v) = 17,3 –
22,4. Sehingga, dapat dikatakan combustor atau ruang bakar dengan saluran sudden
expansion 20 mm memiliki batas nyala api terluas dan stabilas nyala api baik. Saluran
sudden expansion dengan panjang 10 mm memiliki tingkat kecerahan warna api paling
rendah yaitu sebesar RGB(66,82,173). Tingkat kecerahan nyala api mengalami
peningkatan pada variasi panjang 15 mm dan 20 mm, yaitu sebesar RGB(74,82,173)
dan RGB(74,90,181). Kecerahan nyala api semakin meningkat dengan bertambahnya
panjang saluran sudden expansion dan semakin cerah nyala api, semakin tinggi pula
temperatur pada nyala api tersebut.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]