Show simple item record

dc.contributor.authorSarah Aisha
dc.date.accessioned2017-01-13T03:56:03Z
dc.date.available2017-01-13T03:56:03Z
dc.date.issued2017-01-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78547
dc.descriptionFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2016en_US
dc.description.abstractBudidaya udang telah banyak dikembangkan di Indonesia. Banyaknya kendala yang harus dihadapi para petambak seperti penyakit pada udang baik karena bakteri, virus maupun jamur yang dapat menimbulkan kematian sehingga menurunkan tingkat produksi, membuat budidaya udang tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengendalikan penyakit udang terutama yang disebabkan oleh bakteri, maka petambak menggunakan antibiotik seperti eritromisin, tetrasiklin, oksitetrasiklin, nitrofuran, golongan sulfonamida dan kloramfenikol. Penyalahgunaan antibiotika tersebut mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia sebagai residu dalam daging udang yang dalam jumlah dan waktu lama akan menimbulkan gangguan kesehatan yaitu terjadinya anemia aplastik pada konsumennya, penyebab grey syndrome pada bayi dan dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik tersebut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPengembanganen_US
dc.subjectSensoren_US
dc.subjectKloramfenikolen_US
dc.titlePENGEMBANGAN SENSOR KLORAMFENIKOL BERBASIS BOVINE SERUM ALBUMIN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UVen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record