dc.description.abstract | Budidaya udang telah banyak dikembangkan di Indonesia. Banyaknya kendala yang harus dihadapi para petambak seperti penyakit pada udang baik karena bakteri, virus maupun jamur yang dapat menimbulkan kematian sehingga menurunkan tingkat produksi, membuat budidaya udang tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengendalikan penyakit udang terutama yang disebabkan oleh bakteri, maka petambak menggunakan antibiotik seperti eritromisin, tetrasiklin, oksitetrasiklin, nitrofuran, golongan sulfonamida dan kloramfenikol. Penyalahgunaan antibiotika tersebut mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia sebagai residu dalam daging udang yang dalam jumlah dan waktu lama akan menimbulkan gangguan kesehatan yaitu terjadinya anemia aplastik pada konsumennya, penyebab grey syndrome pada bayi dan dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik tersebut. | en_US |