EVALUASI PEMILIHAN KONDUKTOR ACCC (ALUMINIUM CONDUCTOR COMPOSITE CORE) PADA TRANSMISI 150KV PROBOLINGGO-LUMAJANG SECARA MEKANIS DAN ELEKTRIS
Abstract
Pada era modern ini, listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital.
Pertumbuhan kebutuhan listrik sangatlah tinggi, sehingga mengharuskan
penyedia jasa listrik untuk terus-menerus meningkatkan jumlah daya listrik yang
disalurkan pada konsumen. Pada tahun 2014 saluran transmisi Probolinggo-
Lumajang telah mencapai 61,22% dari kapasitas konduktor salurannya sehingga
Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan reconductoring pada saluran
tersebut dari konduktor ACSR 330 mrnjadi ACCC/TW Brussels. Dengan upaya
reconductoring tersebut perlu adanya evaluasi apakah pemilihan konduktor
ACCC/TW Brussels sudah tepat bagi saluran transmisi 150 kV Probolinggo-
Lumajang baik secara mekanis maupun secara elektris.
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan dan analisis pada saluran
transmisi 150 kV Probolinggo-Lumajang menggunakan software Matlab 7.11.0
R2010b. Analisis difokuskan pada perubahan parameter mekanis seperti
temperatur, tegangan tarik, andongan, dan ruang bebas dibawah konduktor.
Analisis juga difokuskan pada perubahan parameter elektris seperti rugi-rugi
daya dan drop tegangan, serta dihitung pula kapasitas hantar arus konduktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konduktor ACCC/TW Brussels,
masih mampu memikul beban-beban puncak saluran hingga tahun 2023, namun
secara elektris sudah tidak mampu memikul beban manuver saat terjadi N-1
mulai tahun 2018 karena drop tegangan pada tahun 2018 mencapai 10,07% dan
pada tahun 2019 arus salurannya telah mencapai 1639,06 A dan melebihi
kapasitas hantar arus konduktor. Adapun secara mekanis konduktor ACCC/TW
Brussels tidak mampu memikul beban manuver saat terjadi N-1 mulai tahun 2019
karena temperatur konduktor telah mencapai 208,108oC. Oleh karenanya pada
penelitian ini direkomendasikan penggunaan konduktor ACCC/TW Vienna yang
mampu memikul beban manuver saat terjadi N-1 hingga tahun 2023 dengan
kapasitas hantar arus sebesar 2075 A dan drop tegangan sebesar 9,375%,
temperatur konduktor sebesar 196,588oC, tegangan tarik sebesar 196,588 kg,
andongan sebesar 9,88 meter, dan ruang bebas vertical setinggi 9,62 meter.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]