Show simple item record

dc.contributor.authorPuspito, AN
dc.date.accessioned2017-01-03T13:45:11Z
dc.date.available2017-01-03T13:45:11Z
dc.date.issued2017-01-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78411
dc.descriptionPascasarjana Universitas jember Jl. kalimantan 3 Jemberen_US
dc.description.abstractDalam satu dekade ini, tuntutan pemenenuhan sumber serat untuk industri tekstil dalam negeri meningkat tajam. Produksi tekstil berupa Warp Yarn (benang lusi), Weft Yarn (benang pakan), Knitting Yarn (benang rajut), Sewing Thread (benang jahit), dan Fancy Yarn (benang hias) merupakan bahan penting dalam membuat kain atau produk garment lainnya. Serat merupakan bahan baku yang paling utama untuk tekstil. Serat adalah benda padat yang mempunyai ciri atau bentuk khusus yaitu ukuran panjangnya relatif lebih besar dari ukuran lebarnya. Serat diperoleh/berasal dari alam dan buatan. Serat yang dihasilkan secara alami oleh tanaman kapas menjadi bahan pokok utama dalam setiap industri tekstil atau garment. Oleh karenanya, diperlukan teroboson baru melalui bioteknologi pemuliaan tanaman guna tercukupinya kebutuhan serat kapas yang digunakan sebagai bahan dasar dalam industri tekstil. Rekayasa genetika tanaman kapas menjadi jawaban pasti dalam pemenuhan target tersebut. Seperti pada riset yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti dalam usaha memperbaiki hasil produksi tanaman kapas yaitu dengan cara mengekspresikan beberapa gene yang terkait dengan produksi serat pada kapas, dan diketahui bahwa produksi serat oleh tanaman kapas ternyata dikendalikan oleh multiple gene, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan rekayasa genetika pada tanaman kapas untuk mengejar target yaitu perbaikan secara kuantitas dan kualitas dari serat kapas. Kami memiliki pandangan lain tentang peningkatan produksi serat oleh tanaman kapas yaitu melalui perspektif pemenuhan sumber carbon sebagai bahan dasar terbentuknya serat, gen SPS yang di identifikasi terkait dengan produksi sukrosa dalam jaringan tanaman menjadi kunci penting dari hipotesa kami bahwa serat membutuhkan sukrosa untuk disintesa menjadi cellulosa. Berdasar pada permasalahan dan hipotesa tersebut, kami mengajukan sebuah program penelitian dengan tujuan untuk memperoleh tanaman kapas transgenik dengan menggunakan tanaman kapas varietas lokal Indonesia. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan industri tekstil Nasional. Target penelitian yang kami ajukan direncanakan dapat dicapai dalam jangka waktu tiga tahun melalui beberapa tahapan penelitian dengan target-target khusus. Target khusus tahun pertama (satu) iv dalam penelitian ini adalah transformasi gen SPS pada tanaman kapas varietas lokal. Strategistrategi yang akan diterapkan untuk mencapai target khusus pertama antara lain; 1) mencari komposisi hormon auksin dan sitokinin yang optimal untuk penginduksian kalus tanaman kapas, 2) mencari media yang optimum untuk proliferasi sel kalus, 3) mencari metode transformasi dengan efisiensi terbaik. Hasil dari kegiatan peneltian tersebut diharapkan dapat dipublikasikan di Frontier Plant Science.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Dosen Pemula 2016en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Pemula;2016
dc.subjectserat kapasen_US
dc.subjectsucrose phosphate synthaseen_US
dc.subjecttransformasi SPSen_US
dc.subjectGossypium hirsutum.en_US
dc.titleTransformasi Sucrose Phosphate Synthase Pada Tanaman Kapas Varietas Lokal Dalam Peningkatan Kualitas Serat Kapasen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record