UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI AIR DAN FRAKSI ETER KOMBINASI EKSTRAK METANOL DAUN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa)
Abstract
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat terbebas dari senyawa radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa penyakit seperti cardiovascular heart disease, diabetes melitus, dan kanker merupakan penyakit yang dipicu oleh kerusakan oksidatif dengan adanya radikal bebas.
Antioksidan adalah molekul yang mampu menghambat kerusakan oksidatif yang dihasilkan radikal bebas. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang memiliki kemampuan untuk bereaksi dengan radikal bebas menghasilkan suatu radikal bebas yang stabil dengan cara menerima atau menyumbangkan elektronnya.
Kopi Arabika (Coffea arabica) merupakan bahan minuman yang terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga terkenal di seluruh dunia. Didalam tanaman kopi Arabika terdapat senyawa polifenol merupakan antioksidan alami yang banyak dijumpai dalam asupan makanan sehari-hari. Selain itu, saat ini tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa) menjadi begitu populer. Hampir di setiap pameran tanaman obat, nama rosella selalu diperkenalkan. Menurut hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kandungan asam askorbat (vitamin C) dan antosianin pada tanaman ini merupakan sumber antioksidan alami yang sangat efektif dalam menangkal berbagai radikal bebas.
Dalam upaya mendapatkan suatu sediaan obat herbal yang kaya akan kandungan antioksidan maka pada penelitian ini akan dilakukan penentuan aktivitas antioksidan kombinasi daun Kopi Arabika dan kelopak bunga rosella. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan (IC50) fraksi air dan fraksi eter ekstrak metanol daun kopi Arabika (Coffea arabica) dan ekstrak metanol kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) serta kombinasi keduanya.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium bagian biologi dan kimia Fakultas Farmasi Universitas Jember. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pembuatan simplisia, ekstraksi simplisia, standarisasi simplisia dan ekstrak, fraksinasi dan pengujian aktivitas antioksidan.
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tanaman obat. Tujuan metode ini adalah mengetahui parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50). Pada pengujian yang dilakukan aktivitas antioksidan terbesar yaitu fraksi air ekstrak metanol daun kopi Arabika dengan nilai IC50 26,201 ± 0,323 μg/ml disusul fraksi eter ekstrak metanol kelopak bunga rosella, fraksi eter ekstrak metanol daun kopi Arabika dan fraksi air ekstrak metanol kelopak bunga rosella dengan nilai IC50 62,407 ± 0,541 μg/ml; 73,321 ± 0,241 μg/ml; dan 230,560 ± 0,967 μg/ml.
Hasil uji One way anova menunjukkan nilai signifikansi ≤ 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan aktivitas antioksidan yang bermakna antara bentuk tunggal dan kombinasi. Hasil uji Post hoc (LSD) menunjukkan nilai signifikansi ≤ 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% maka dapat dikatakan bahwa nilai aktivitas antioksidan pada setiap sampel berbeda secara bermakna jika dibandingkan dengan sampel lain.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]