Show simple item record

dc.contributor.advisorPriyantari, Nurul
dc.contributor.advisorSupriyadi
dc.contributor.authorAlvianti, Vivin
dc.date.accessioned2016-11-24T04:12:24Z
dc.date.available2016-11-24T04:12:24Z
dc.date.issued2016-11-24
dc.identifier.nim111810201032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78227
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan dengan cara mempersiapkan phorous pot dan larutan CuSO4 sebagai elektrolit yang kemudian disambungkan dengan multimeter. Lintasan penelitian sepanjang 20 m dengan spasi titik penelitian berjarak 1 m. Data yang didapatkan adalah nilai beda potensial dan titik bujur timur serta titik lintang utara dari masing-masing lokasi penelitian. Selanjutnya dimasukkan ke dalam Software Spreedsheet, kemudian diolah menggunakan Software Surver 11 yang menghasilkan peta kontur dari masing-masing lokasi penelitian. Hasil pengolahan data pada lokasi pertama menunjukkan peta kontur yang memperlihatkan adanya indikasi anomali pada nilai potensial 10 mV sampai 49,2 mV yang diasumsikan dengan warna hijau, kuning dan merah. Hal tersebut sesuai dengan daerah yang berada di persimpangan dua buah saluran pembuangan limbah cair yang berasal dari Laboratorium Fisika Dasar dan Jurusan Matematika. Selanjutnya untuk lokasi kedua, peta kontur memperlihatkan adanya indikasi anomali pada nilai potensial 3 mV sampai 10,5 mV yang diasosiasikan dengan warna kuning dan merah. Nilai tersebut merupakan penanda adanya reaksi geokimia yang diindikasikan sebagai adanya polutan. Hal tersebut sesuai dengan terdeteksinya anomali pada daerah penelitian yang dekat dengan saluran pembuangan limbah cair berasal dari ruangan laboratorium yang biasanya digunakan untuk praktikum kimia dasar. Lokasi ketiga menunjukkan peta kontur yang memperlihatkan adanya indikasi anomali pada nilai potensial 1 mV sampai 11 mV yang mana diasumsikan dengan warna kuning dan merah. Nilai tersebut merupakan penanda adanya reaksi geokimia dalam bentuk lindi (polutan). Anomali yang terdapat di lintasan pertama pada lokasi pertama dan kedua memungkinkan menjadi indikasi terdapatnya retakan pada saluran pembuangan limbah cair. Sedangkan pada bak pembuangan limbah cair yang bisa dijadikan indikasi retakan dimulai dari lintasan kelima yang berjarak 1 meter dari bak pembuangan limbah cair. Jika terdapat anomali yang masih bernilai besar dengan titik penelitian yang semakin jauh dengan saluran dan bak tempat pembuangan limbah cair, maka kemungkinan nilai tersebut dipengaruhi oleh faktor lain. Pola sebaran anomali potensial yang menunjukkan indikasi adanya polutan di daerah retakan saluran pembuangan limbah cair yang berada di Laboratorium Fisika Dasar dan Laboratorium Kimia Dasar, menunjukkan adanya kontribusi terhadap polutan di lingkungan FMIPA Universitas Jember berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawati (2014). Namun polutan yang ada di daerah Laboratorium Mikrobiologi tidak terpengaruh dari bak pembuangan limbah cair, dikarenakan tidak adanya anomali yang berasal dari titik penelitian yang dekat dengan bak pembuangan tersebut, sehingga diasumsikan bahwa polutan yang ada di sekitar Laboratorium Mikrobiologi berasal dari sumber lain.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPembuangan Limbah Cairen_US
dc.titleINVESTIGASI KERETAKAN TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DI LINGKUNGAN FMIPA UNIVERSITAS JEMBER MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL DIRIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record