Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar
dc.contributor.advisorMurdyastuti, Anastasia
dc.contributor.authorPUTRO, Lega Ndoro
dc.date.accessioned2016-11-21T03:25:56Z
dc.date.available2016-11-21T03:25:56Z
dc.date.issued2016-11-21
dc.identifier.nim0909010201040
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78170
dc.description.abstractPariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah, karena dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. Namun sektor pariwisata di Jatim belum digarap secara optimal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Karenanya, perlu dirumuskan faktor-faktor strategis pengembangan pariwisata di Jatim. Sesuai dengan penelitian yang saya ambil Penerapan Manajemen pada Seksi Pemasaran dan Penyuluhan Kantor Pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten Jember Tahun 2015. Kabupaten Jember mempunyai potensi untuk mengelola, mengembangkan dan memasarkan pariwisatanya. Kabupaten Jember juga merupakan salah satu Kabupaten dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak ke-2 se-karesidenan Besuki. Sesuai dengan pendapat Sandi Suwardi Hasan S.Ag,M.Si, Selaku Ketua Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember bahwa Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember kekurangaan anggaran dana padahal Destinasi Wisata yang ada di Kabupaten Jember sangat banyak dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu juga status kantor yang melekat pada Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember menjadi kendala atau masalah selama ini. Di lihat dari Se-keresidenan Basuki, hanya jember yang statusnya masih berbentuk Kantor, sedangkan Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi bentuknya sudah dinas. Hal tersebut menjadi menarik melihat status Kantor tersebut, Kabupaten Jember menduduki peringkat ke-2 destinasi wisata di Keresidenan Besuki setelah Banyuwangi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran Kantor Pariwisata dan Kebudayaan sebagai pihak yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab atas pengembangan serta pemasaran kebudayaan maupun objek wisata Kabupaten Jember. Peranan Kantor Pariwisata dan Kebudayaan menjadi semakin penting bagi sektor pariwisata yang secara langsung mendukung perkembangan perekonomian daerah. Kantor pariwisata dan kebudayaan adalah sebagai unsur pendukung tugas Bupati yang sifatnya lebih teknis dan spesifik yang pada hakekatnya melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah Kabupaten yang menyelenggarakan kewenangan urusan wajib dan pilihan di bidang pariwisata dan kebudayaan dan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Dari ketiga seksi di atas Seksi Pemasaran dan Penyuluhan menjadi fokus dari penelitian saya. peran dari seksi pemasaran dalam mendongkrak pariwisata di jember sangat krusial. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian bertempat di Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember. Alat pengumpul data atau instrument dalam metode ini adalah peneliti sendiri, sedangkan peneliti mewawancarai beberapa informan yang terpilih melalui teknik sampling. Penelitian ini juga menggunakan data dokumen-dokumen Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember. Data yang diperoleh peneliti kemudian diolah dan dianalisis sebagai hasil dari penelitian. Peneliti menggunakan analisis data model interaktif berdasarkan Miles dan Huberman yaitu dengan melalui 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan/verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan pelayanan kepariwisataan, Kanparbud atau dalam hal ini seksi pemasaran bermitra atau bekerja sama dengan pihak pemerintah dan swasta, selain itu juga melakukan kerja sama dengan komunitas-komunitas yang ada di Jember. Jika dilihat dari model kemitraan yang dikemukakan oleh Sulistiyani (2004:129) bahwa ada tiga (3) model kemitraan, yaitu kemitraan semu, kemitraan mutualistik, dan yang terakhir adalah kemitraan konjugasi. Bentuk atau model kemitraan yang terjadi pada Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember setelah melihat data diatas dapat dikatakan bahwa bentuknya adalah kemitraan mutualistik dimana dua pihak, yaitu pihak Kanparbud dengan swasta sama-sama menyadari aspek pentingnya melakukan kemitraan, dan sama-sama memperoleh manfaat dari kerjasama yang dibangun diantara dua pihak itu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMANAJEMENen_US
dc.subjectPEMASARAN DAN PENYULUHANen_US
dc.subjectKANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAANen_US
dc.titlePENERAPAN MANAJEMEN PADA SEKSI PEMASARAN DAN PENYULUHAN KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2015en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record